Magelang (ANTARA News) - Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan dan RB) Yuddy Chrisnandi mengatakan kasus penembakan yang diduga menggunakan senapan angin di Kota Magelang, Jateng, menarik perhatian publik dan juga pemerintah pusat.

Yuddy di Magelang, Jumat, mengatkan kasus ini menjadi semakin hangat setelah media massa lokal maupun nasional mengangkatnya menjadi pemberitaan.

Dia menyebut, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan jajaran Polri untuk menindaklanjuti kasus yang mengakibatkan 13 korban terluka tersebut.

Menurut dia, Kapolri sudah melaporkan kasus ini kepada Presiden Jokowi jauh sebelum pemberitaan menjadi berita nasional. Usai mendapatkan laporan ini, Presiden langsung memerintahkan kepolisian untuk menindak lanjuti hal ini.

"Kata presiden saat itu, jangan anggap remeh masalah ini. Cari dan tangkap pelakunya. Termasuk juga meminta penjagaan pada masyarakat dan lindungi masyarakat," katanya saat melakukan kunjungan di Posko Pengungkapan Kasus Penembakan yang Diduga Menggunakan Senapan Angin di Polres Magelang Kota.

Ia mengatakan, polisi harus segera mengungkap pelakunya dan juga bisa mengembalikan rasa aman pada masyarakat. Apalagi, saat ini kasus ini menjadi perhatian di wilayah lain untuk menjaga rasa aman.

"Diharapkan aparatur negara seperti Polisi dan TNI dan aparatur lainnya untuk meningkatkan kewaspadaan. Apalagi, ada banyak orang yang mengancam keamanan dan teror di masyarakat," katanya.

Ia menuturkan kunjungannya ke Mapolres Magelang Kota sebagai salah satu bentuk jaminan kepada masyarakat. Dalam hal ini, negara hadir dan selalu mengikuti perkembangan serta memberikan dukungan moril pada pihak kepolisian dan masyarakat.

Menurut dia kasus ini merupakan tindakan kriminal biasa yang dilakukan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab. Namun, bisa saja dari penyelidikan dan pengungkapan kasus ini merupakan upaya menebar teror.

"Jika menimbulkan keresahan dengan luka sekecil apa pun, harus ditelusuri. Apakah memang ada upaya menebar teror. Jika memang ada negara tidak boleh kalah," katanya.