Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengingatkan Garuda Indonesia untuk terus memperkuat pasar penerbangan domestik karena potensinya yang besar.

"Orang, kalau bisnis pasar domestiknya kuat, harusnya dia kuat. Pasar domestik kita ini sangat kuat. Tahun lalu pasar domestik kita itu 255 juta kunjungan. Tahun ini targetnya 260 juta. Kalau dikali Rp1 juta saja sudah Rp260 triliun uang beredar," kata Arief setelah membuka Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) 2016 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat.

Menurut dia, dengan diselenggarakannya GATF, pasar domestik akan memperkuat banyak lini dalam sektor pariwisata tak hanya penerbangan tetapi juga perhotelan dan sektor hiburan lainnya.

"Dampaknya bisa sampai ke industri dalam negeri," ujarnya.

Menurut Arief, saat pasar domestik pariwisata Indonesia sudah kuat, maka pasar internasional bisa lebih mudah dikembangkan.

Jika dibandingkan, pasar domestik negara tetangga bukan tandingan Indonesia, ujarnya. Misalnya, pasar domestik Singapura bahkan hampir tidak ada dan pasar domestik Malaysia jumlahnya tidaklah besar.

"Tapi saya juga harus sadar, kalau kita tidak pancing mengirimkan orang Indonesia ke suatu destinasi, akan susah orang dari destinasi tersebut datang ke Indonesia," katanya.

Padahal, Indonesia tengah gencar menarik kunjungan wisatawan mancanegara agar memenuhi target 20 juta orang pada 2019.

Oleh karena itu, ia mendukung pergelaran GATF 2016 yang berlangsung 29 April-1 Mei tersebut.

Mengusung tema "More for Less", GATF 2016 menargetkan kunjungan 140.000 orang dengan target transaksi hingga Rp250 miliar.

Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo mengatakan GATF digelar dua kali dalam setahun dan rutin diadakan setiap tahunnya.

Selain digelar di Jakarta, GATF 2016 juga dilaksanakan serentak di 13 kota besar lainnya di Indonesia.

"Kegiatan ini bagian penting untuk mempromosikan destinasi domestik, juga internasional dan digelar serentak di 14 kota dengan target total Rp540 miliar," katanya.

GATF kali ini diikuti oleh 48 agen perjalanan, 12 hotel dan resort, 4 organisasi pariwisata nasional, 23 theme park and travel equipment, 24 perusahaan industri, serta BNI sebagai mitra bank.