Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio mengatakan pihaknya tengah menjalin kerjasama dengan Kadin untuk membentuk semacam inkubator (tempat persemaian) yang membantu para startup agar dapat masuk ke lantai bursa.
"Mudah-mudahan Juni bisa mulai," katanya dalam seminar Managing Disruption Amidst Change yang digelar di Operation Room, Gedung DPR, Kamis malam.
Hadir sebagai pembicara dalam seminar tersebut Manajer Uber di Indonesia Alan Jiang, CEO bubu.com Shinta Dhanuwardoyo, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Direktur Bluebird Robert R Rerimasie dan Pakar Ekonomi Digital UI Fithra Faisal Hastiadi.
Menurut dia, ada sejumlah hal yang menjadi persoalan para startup sehingga sulit untuk masuk ke bursa. Diantaranya rendahnya pemahaman startup tentang pentingnya legal administrasi.
Selain itu, juga tidak adanya pemahaman untuk menuangkan mimpi-mimpi mereka dalam lima tahun ke depan ke dalam suatu skenario yang tertulis.
Untuk itulah pihaknya bekerja sama dengan Kadin membentuk semacam inkubator untuk memfasilitasi para startup tersebut mengerti dan mengetahui langkah-langkah yang diperlukan agar adapat masuk bursa dan diterima oleh pasar.
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, pemerintah dalam lima tahun ke depan menargetkan 1.000 technopreneur (startup) guna mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital.
Rudiantara menambahkan pada 2020 ditargetkan nilai transaksi dari e-commerce sebesar 130 miliar dolar AS.
BEI siapkan "inkubator" bantu startup masuk bursa
29 April 2016 01:25 WIB
Direktur Utama BEI, Tito Sulistio ((Humas BEI))
Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: