Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan investor Tiongkok siap menanamkan modalnya di industri bahan baku makanan dari sagu yang menyerap 1.500 tenaga kerja Indonesia.

Kesiapan itu disampaikan dalam pertemuan dengan investor Tiongkok saat kunjungan kerja ke Guangdong, Rabu (27/4).

"Industri ini memerlukan lahan seluas 20 hektar dan dapat menyerap 1.500 tenaga kerja lokal," kata Franky dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.

Menurut Franky, perusahaan yang berminat di bidang usaha industri bahan makanan dari sagu tersebut melihat Papua Barat memiliki bahan baku sagu yang cukup banyak untuk dimanfaatkan.

Selain mengolah sagu untuk bahan baku makanan, perusahaan itu juga akan memanfaatkan sisa sagu hasil proses produksi (sampah sagu) untuk membangun pembangkit listrik tenaga sampah (biomass) yang akan digunakan untuk membangkitkan listrik yang dibutuhkan oleh perusahaan.

"Rencana investasi perusahaan sebesar 132,4 juta dolar AS. Perusahaan meminta bantuan BKPM untuk dapat memberikan data dan informasi yang dibutuhkan seperti lokasi yang tepat, seberapa besar kapasitas sagu produksi masyarakat Papua Barat, dan kondisi infrastruktur," jelasnya.

Lebih lanjut, Franky menyampaikan bahwa perusahaan akan memanfaatkan bahan baku sagu dari masyarakat, dan bila kurang perusahaan akan membangun kebun sagu sendiri dan memerlukan lahan yang cukup luas.