Jakarta (ANTARA News) - Calon presiden terkuat dari Partai Republik, Donald Trump, menjabarkan kebijakan luar negerinya sehari setelah menyapu semua dari lima pemilihan pendahuluan di lima negara bagian AS.
Trump mengemukakan kebijakan luar negeri "America First" atau Amerika Serikat yang didahulukan, sambil tak lupa menyebut kebijakan luar negeri pemerintahan Presiden Barack Obama sebagai "bencana menyeluruh dan total".
Selasa waktu AS lalu dia mendaulat dirinya sebagai calon presiden terkuat Republik setelah menang di Connecticut, Delaware, Rhode Island, Maryland dan Pennsylvania.
Sembari menjanjikan tidak akan menyebut kebijakan luar negerinya sebagai "Doktrin Trump", dia bersumpah untuk menggetarkan "kebijakan luar negeri sudah karatan Amerika Serikat".
Mengutip BBC.com, Trump menyatakan masa pemerintahannya tinggal menunggu hari. "Saya tidak akan bilang kepada mereka kapan, dan saya tidak akan bilang kepada mereka seperti apa".
Mengenai ISIS, dia menyatakan menangkal penyebaran Islam radikal adalah prioritas kebijakan luar negerinya kelak, andai dia menang jadi presiden.
Sebelum ini dia menyatakan bahwa untuk melemahkan ISIS, akses minyak kelompok militan ini harus dipotong. Dia juga mendukung teknik penyiksaan tersangka teror dengan metode waterboarding dan metode-metode keras lainnya.
"Menangkal penyebaran Islam radikal semestinya adalah tujuan kebijakan luar negeri Amerika Serikat dan dunia," kata dia seraya berjanji untuk bekerja sama dengan sekutu-sekutu AS di Timur Tengah untuk memerangi ekstremisme.
Kepada NATO, Rusia dan China
Trump mengatakan pembahasan baru akan diadakan bersama dengan sekutu-sekutu AS di NATO demi mempertajam lagi struktur organisasi pakta pertahanan ini serta membahas penyetimbangan kembali pendanaan AS dalam pakta ini.
Trump juga akan berdiskusi dengan Rusia pada landasan sepaham untuk memerangi ekstremisme kaum islamis.
"Ada yang bilang orang Rusia itu tidak masuk akal. Saya berusaha untuk mencari tahu," kata dia.
Mengenai China, dia berkata, "hormati kekuatan, dan dengan membiarkan mereka mengambil keuntungan ekonomi dari kita seperti yang mereka sedang lakukan, maka kita akan kehilangan hormat dari mereka". Dia berkata akan menuntaskan hubungan AS-China tanpa merinci lebih jauh.
Kepada sekutu-sekutu AS
"Negara-negara yang kita lindungi mesti membayar ongkos perlindungan ini," kata dia. "Jika tidak, AS harus bersiap untuk membiarkan negara-negara ini melindungi diri mereka sendiri. Kita tidak punya lagi pilihan."
Mengenai hubungan Jepang-AS, Trump berkata, "Jika kita diserang, mereka tidak perlu datang untuk membantu pertahanan kita, jika mereka diserang, kita harus datang untuk sepenuhnya membantu pertahanan mereka. Dan itulah masalah dasarnya."
Ini kebijakan luar negeri Donald Trump jika jadi Presiden AS
28 April 2016 06:59 WIB
Bakal calon presiden Amerika Serikat dari partai Republik Donald Trump (REUTERS/Carlos Barria)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016
Tags: