Yogyakarta (ANTARA News) - Pemerintah Kota Yogyakarta bersama instansi terkait yang masuk dalam tim pengendali inflasi daerah menyiapkan upaya baru untuk membantu stabilisasi harga bahan kebutuhan pokok dengan membuka gerai beras.
"Akan ada semacam gerai atau toko di pasar tradisional yang menjual beras. Nantinya, Bulog yang akan menjual beras melalui toko tersebut," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Yogyakarta Sri Harnani di Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, toko yang menjual beras tersebut rencananya dibuka di Pasar Beringharjo pada Mei. Toko tidak akan buka setiap hari tetapi hanya buka pada Sabtu atau Minggu saja.
Ia menambahkan, pihaknya masih terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait dalam pembukaan toko tersebut, termasuk koordinasi menyangkut nama yang akan dijadikan brand untuk gerai tersebut.
"Bahan kebutuhan pokok yang dijual memang beras karena beras adalah bahan kebutuhan pokok utama dari masyarakat. Harapannya, keberadaan toko ini bisa membantu stabilisasi harga beras di pasar," katanya.
Namun demikian, Sri Harnani menyerahkan sepenuhnya kepada Bulog mengenai jumlah beras yang akan dijual setiap Sabtu atau Minggu. Ia meyakini, Bulog memiliki kalkulasi mengenai kebutuhan beras yang akan dijual ke pasar untuk membantu stabilisasi harga.
Mengenai diversifikasi jenis bahan kebutuhan pokok yang nantinya dijual, Sri Harnani mengatakan, dimungkinkan akan beragam, tidak hanya menjual beras saja.
"Bisa saja nanti ada bahan kebutuhan pokok lain yang akan dijual di toko tersebut. Namun, untuk tahap awal hanya akan ada beras," katanya.
Sebelumnya, upaya yang kerap ditempuh untuk stabilisasai harga pangan biasanya dilakukan dengan menggelar operasi pasar beras murah. Operasi pasar bisa dilakukan di pasar tradisional atau langsung ke masyarakat melalui kecamatan-kecamatan.
Pada akhir Februari, Kota Yogyakarta menggelar operasi pasar beras bekerja sama dengan Bulog. Operasi pasar dilakukan di dua pasar dan 14 kecamatan. Masyarakat bisa membeli beras jenis IR64 dengan harga hanya Rp7.500 per kilogram.
Sementara itu, Kepala Divisi Regional Bulog Yogyakarta Sugit Tedjo Mulyono menyampaikan kesiapannya untuk mengisi dan menjual beras melalui gerai di pasar tradisional.
"Pada dasarnya, rencana ini sudah muncul dari bapak wali kota dua bulan lalu. Tujuannya menjaga stabilitas harga dan ini sesuai dengan harapan Presiden," katanya.
Pada tahap awal, Bulog akan menjual beras premium dengan harga tidak lebih tinggi dibanding harga jual di pasar tradisional dan tidak menutup kemungkinan menjual bahan kebutuhan pokok lainnya.
Yogyakarta siapkan gerai beras untuk bantu pengendalian harga
27 April 2016 16:31 WIB
Ilustrasi - Gudang Bulog (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016
Tags: