Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Rabu pagi naik 20 poin menjadi Rp13.185 per dolar AS.

"Dolar AS cenderung menurun terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah, setelah indeks kepercayaan konsumen Amerika Serikat turun cukup drastis," kata Ekonom Samuel Sekuritas, Rangga Cipta.

Indeks kepercayaan konsumen Amerika Serikat bulan ini turun menjadi 94,2 dari 96,2 pada Maret, menunjukkan bahwa optimisme warga negara itu terhadap proyeksi ekonomi menurun menurut Rangga.

Data itu, ia melanjutkan, juga membuat investor pesimis terhadap rencana kenaikan suku bunga Amerika Serikat dalam waktu dekat.

Bank sentral Amerika Serikat dijadwalkan mengumumkan keputusan mengenai suku bunga terbaru hari ini. Dengan data ekonomi yang bervariasi dan volatilitas di pasar keuangan baru-baru ini, bank sentral diperkirakan tidak mengubah suku bunga acuan.

Rangga juga mengatakan bahwa pelemahan dolar AS di pasar global membuat tekanan terhadap rupiah melunak.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan harga komoditas yang menguat juga membuat pelaku pasar uang cenderung melakukan aksi lepas dolar AS dan itu berimbas positif pada mata uang domestik.

Dengan sentimen-sentimen yang mendukung penguatan rupiah dan harga minyak mentah dunia yang naik signifikan, Rangga memproyeksikan rupiah dapat menguat lebih tinggi.