63 narapidana Kerobokan dipindahkan ke Madiun
27 April 2016 09:26 WIB
Petugas bersenjata lengkap melakukan pengawalan bus yang membawa narapidana saat pemindahan narapidana di Lapas Kerobokan, Bali, Rabu (27/4/2016) dini hari. Sebanyak 63 narapidana dan 3 tahanan termasuk 7 warga asing dengan kasus narkoba Lapas Kerobokan dipindahkan ke Lapas Madiun Jatim dan Lapas Tabanan untuk mengendalikan isi Lapas dan mengantisipasi agar tidak terjadi kericuhan yang sempat beberapa kali terjadi di Lapas Kerobokan. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
Denpasar (ANTARA News) - Sebanyak 63 narapidana penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-A Kerobokan di Kabupaten Badung, Bali, dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan Madiun di Jawa Timur pada Rabu dini hari.
Dengan kawalan polisi, mereka diangkut menuju Madiun menggunakan tiga bus besar sekitar pukul 04.00 Wita. Dari 63 tahanan yang dipindahkan, ada satu warga negara Australia dan enam warga negara Iran.
"Semua ini dalam rangka mengendalikan isi dan situasi di lapas," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Bali, Nyoman Putra Surya.
Pemindahan sebagian narapidana ke Madiun, menurut dia, juga dilakukan karena penghuni penjara Kerobokan juga sudah melebihi kapasitas.
Saat dipindahkan, beberapa narapidana tersebut kaget dan sampai ada yang melawan petugas.
"Mungkin karena emosi karena saat itu dia tengah tidur. Dia mengancam menggunakan obeng tetapi setelah ada petugas, narapidana itu kemudian tenang kembali, tidak ada yang terluka," kata Nyoman.
Dengan kawalan polisi, mereka diangkut menuju Madiun menggunakan tiga bus besar sekitar pukul 04.00 Wita. Dari 63 tahanan yang dipindahkan, ada satu warga negara Australia dan enam warga negara Iran.
"Semua ini dalam rangka mengendalikan isi dan situasi di lapas," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Bali, Nyoman Putra Surya.
Pemindahan sebagian narapidana ke Madiun, menurut dia, juga dilakukan karena penghuni penjara Kerobokan juga sudah melebihi kapasitas.
Saat dipindahkan, beberapa narapidana tersebut kaget dan sampai ada yang melawan petugas.
"Mungkin karena emosi karena saat itu dia tengah tidur. Dia mengancam menggunakan obeng tetapi setelah ada petugas, narapidana itu kemudian tenang kembali, tidak ada yang terluka," kata Nyoman.
Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016
Tags: