Zagreb, Kroasia (ANTARA News) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan bahwa negara seharusnya menjaga jarak yang setara dari semua keyakinan agama. Pernyataan ini dilontarkan menyusul seruan ketua DPR Turki untuk menelurkan konstitusi baru untuk mencampakkan sekularisme.
Berbicara selagi kunjungan ke Zagreb, Krosia, yang disiarkan luas televisi, Erdogan menyatakan Ketua DPR Ismail Kahraman mengutarakan pandangan pribadinya sendiri ketika berkata Turki memerlukan konstitusi yang relijius.
Proposal itu sendiri bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar Republik Turki yang mayoritas muslim namun juga sekuler.
"Pandangan saya sudah diketahui bersama menyangkut hal ini. Kenyataannya adalah bahwa negara punya jarak yang setara dari semua keyakinan relijius. Ini adalah licisme (sekularisme)," tegas Erdogan.
Pernyataan Kahraman sendiri memicu gelombang kecaman dari oposisi dan protes jalanan Selasa kemarin. Dia kemudian meralat bahwa komentarnya itu adalah pandangannya pribadi, demikian Reuters.
Presiden Turki pertahankan sekulerisme
27 April 2016 03:27 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (REUTERS/Kayhan Ozer/Presidential Palace/Handout via Reuters)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016
Tags: