Gubernur DKI nanti harus bisa sinergikan masyarakat
25 April 2016 20:34 WIB
Dokumentasi calon Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno (kedua kiri), saat berdialog dengan warga di Kampung Luar Batang, Penjaringan, Jakarta, Jumat (8/4/2016). Selain dia, ada beberapa lagi calon yang akan berkompetisi pada Pilkada DKI Jakarta 2017, di antaranya Gubernur DKI Jakarta, Basuki Purnama, yang disebut-sebut akan maju melalui jalur independen. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Institut Madani Nusantara, Prof Nanat Natsir, mengatakan, gubernur DKI Jakarta yang akan terpilih dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 nanti harus bisa menyinergikan masyarakat ibu kota untuk mengatasi kemacetan dan banjir.
"Gubernur tidak boleh bekerja sendiri tetapi harus bisa membawa masyarakat untuk bersama-sama mengatasi permasalahan kemacetan dan banjir," kata Nasir, saat dihubungi, di Jakarta, Senin.
Mantan presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia itu mengatakan, gubernur DKI Jakarta juga harus bisa membawa keharmonisan dan kerukunan antarmasyarakat dan antarumat beragama di ibu kota yang terdiri dari berbagai kultur.
Menurut dia, gubernur DKI Jakarta tidak boleh arogan agar kepemimpinannya bisa diterima seluruh lapisan masyarakat. Keharmonisan dan kerukunan masyarakat tidak akan bisa terjadi di bawah kepemimpinan yang arogan.
"Warga Jakarta berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Gubernur DKI Jakarta harus bisa memahami perbedaan-perbedaan yang ada di masyarakat," katanya.
"Gubernur tidak boleh bekerja sendiri tetapi harus bisa membawa masyarakat untuk bersama-sama mengatasi permasalahan kemacetan dan banjir," kata Nasir, saat dihubungi, di Jakarta, Senin.
Mantan presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia itu mengatakan, gubernur DKI Jakarta juga harus bisa membawa keharmonisan dan kerukunan antarmasyarakat dan antarumat beragama di ibu kota yang terdiri dari berbagai kultur.
Menurut dia, gubernur DKI Jakarta tidak boleh arogan agar kepemimpinannya bisa diterima seluruh lapisan masyarakat. Keharmonisan dan kerukunan masyarakat tidak akan bisa terjadi di bawah kepemimpinan yang arogan.
"Warga Jakarta berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Gubernur DKI Jakarta harus bisa memahami perbedaan-perbedaan yang ada di masyarakat," katanya.
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016
Tags: