Agus Prayogo turun di Singapura Terbuka
25 April 2016 18:19 WIB
Dokumentasi--Pelari Indonesia Agus Prayogo mengangkat tangan usai memasuki garis finish setelah menyelesaikan putaran nomor Lari 10 ribu meter SEA Games ke-28 di National Stadium, Singapura, Rabu (10/6/15). Agus menjadi yang tercepat dan berhak mendapat medali emas dengan catatan waktu 29 menit 41,56 detik. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Semarang (ANTARA News) - Pelari nasional Agus Prayogo akan tampil pada lomba atletik Singapura Terbuka, 28-29 April 2016 sebagai ajang uji coba sebelum tampil pada SEA Games 2017 di Malaysia.
"Saya berangkat bersama tim dari pelatnas pada Selasa (26/4) pagi," kata Agus Prayogo ketika dihubungi dari Semarang, Senin.
Pada lomba atletik di Singapura tersebut, kata pelari asal Kota Magelang, Jateng, tersebut hanya akan turun nomor lari 10 ribu meter karena hanya sebagai ajang uji coba saja.
Meskipun sebagai ajang uji coba, prajurit berdinas di Kodam III/Siliwangi ini menargetkan untuk meraih juara dengan catatan waktu yang memuaskan.
Pada SEA Games 2009 Laos, Agus Prayogo meraih medali emas di nomor lari 10 ribu meter dengan catatan waktu 29 menit 51,4 detik, kemudian pada SEA Games 2011 juga meraih emas untuk nomor lari 5.000 dan 10 ribu meter.
Selain Agus Prayogo, sebanyak enam atlet Jateng juga bakal tampil pada Singapura Terbuka sebelum tampil pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat.
Keenam atlet Jateng yang bakal tampil di Singapura tersebut adalah Subur Santoso (lari 100 dan 200 meter), Okky Setyo Utomo (lari 100 meter dan lompat jauh), Krisna Wahyu (tolak peluru), Yuarisdianto (tolak peluru), Rusmanto (lempar lembing), serta Dwi Ratnawati (lempar cakarm).
Agus Prayogo pada SEA Games 2017 Malaysia kemungkinan besar bakal turun pada nomor lari maraton 42,195 kilometer, mengingat selama menjalani pelatnas ini yang bersangkutan lebih banyak berlatih untuk nomor lari jarak jauh tersebut.
"Mudah-mudahan saya bisa turun di nomor lari jarak jauh ini, karena untuk menjadi pelari maraton membutuhkan proses latihan yang panjang," katanya.
Padahal selama keukitsertaannya pada pesta olahraga multieven antarnegara Asia Tenggara ini, Agus Prayogo selalu turun pada nomor lari 5.000 dan 10 ribu meter. Bahkan, dari dua nomor ini bisa menyumbangkan dua medali emas saat tampil pada SEA Games 2011 di Indonesia.
Kemudian, pada SEA Games 2009 Laos hanya meraih satu emas di nomor lari 10 ribu meter, pada SEA Games 2013 Myanmar meraih medali perunggu, demikian saat SEA Games 2015 Singapura meraih emas di nomor lari 5.000 meter.
Tetapi, nomor lari maraton ini juga bukan sesuatu yang baru bagi Agus Prayogo, karena yang bersangkutan pernah menjadi juara pertama dalam Jakata Maraton 2014 dengan catatan waktu 2 jam 32 menit, sedangkan saat menempati posisi ke-62 lomba lari maraton di Jepang 2016 dengan catatan waktu 2 jam 23 menit 4 detik.
"Saya berangkat bersama tim dari pelatnas pada Selasa (26/4) pagi," kata Agus Prayogo ketika dihubungi dari Semarang, Senin.
Pada lomba atletik di Singapura tersebut, kata pelari asal Kota Magelang, Jateng, tersebut hanya akan turun nomor lari 10 ribu meter karena hanya sebagai ajang uji coba saja.
Meskipun sebagai ajang uji coba, prajurit berdinas di Kodam III/Siliwangi ini menargetkan untuk meraih juara dengan catatan waktu yang memuaskan.
Pada SEA Games 2009 Laos, Agus Prayogo meraih medali emas di nomor lari 10 ribu meter dengan catatan waktu 29 menit 51,4 detik, kemudian pada SEA Games 2011 juga meraih emas untuk nomor lari 5.000 dan 10 ribu meter.
Selain Agus Prayogo, sebanyak enam atlet Jateng juga bakal tampil pada Singapura Terbuka sebelum tampil pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat.
Keenam atlet Jateng yang bakal tampil di Singapura tersebut adalah Subur Santoso (lari 100 dan 200 meter), Okky Setyo Utomo (lari 100 meter dan lompat jauh), Krisna Wahyu (tolak peluru), Yuarisdianto (tolak peluru), Rusmanto (lempar lembing), serta Dwi Ratnawati (lempar cakarm).
Agus Prayogo pada SEA Games 2017 Malaysia kemungkinan besar bakal turun pada nomor lari maraton 42,195 kilometer, mengingat selama menjalani pelatnas ini yang bersangkutan lebih banyak berlatih untuk nomor lari jarak jauh tersebut.
"Mudah-mudahan saya bisa turun di nomor lari jarak jauh ini, karena untuk menjadi pelari maraton membutuhkan proses latihan yang panjang," katanya.
Padahal selama keukitsertaannya pada pesta olahraga multieven antarnegara Asia Tenggara ini, Agus Prayogo selalu turun pada nomor lari 5.000 dan 10 ribu meter. Bahkan, dari dua nomor ini bisa menyumbangkan dua medali emas saat tampil pada SEA Games 2011 di Indonesia.
Kemudian, pada SEA Games 2009 Laos hanya meraih satu emas di nomor lari 10 ribu meter, pada SEA Games 2013 Myanmar meraih medali perunggu, demikian saat SEA Games 2015 Singapura meraih emas di nomor lari 5.000 meter.
Tetapi, nomor lari maraton ini juga bukan sesuatu yang baru bagi Agus Prayogo, karena yang bersangkutan pernah menjadi juara pertama dalam Jakata Maraton 2014 dengan catatan waktu 2 jam 32 menit, sedangkan saat menempati posisi ke-62 lomba lari maraton di Jepang 2016 dengan catatan waktu 2 jam 23 menit 4 detik.
Pewarta: Hernawan Wahyudono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: