Bekasi (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, membatalkan rencana merelokasi 1.500 warga Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih, menyusul adanya penolakan warga setempat.

"Kalau relokasi agak berat karena sebanyak 900 warga dari tiga RW di Perumahan Pondok Gede Permai menolak direlokasi," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Minggu.

Pemerintah Kota Bekasi sebelumnya berencana memindahkan warga dari Perumahan Pondok Gede Permai karena daerah itu rutin kebanjiran luapan air Kali Bekasi setiap musim hujan.

Pada Kamis (21/4), seluruh rumah di kawasan itu terendam air dengan tinggi bervariasi antara satu sampai empat meter.

Rahmat berencana menjadikan kawasan itu sebagai dam penampungan air Kali Bekasi agar aliran air ke hilir stabil.

"Namun semua itu tergantung warganya. Kalau mereka tidak mau, kita juga berat buat mengeluarkan kebijakan," katanya.


Sudah Biasa

Ralentine (30), warga RW10 Perumahan Pondok Gede Permai, mengaku sudah biasa hidup dengan banjir di perumahan tersebut sejak 2004.

"Saya sudah biasa dengan banjir. Lagi pula kalau rumah saya dibeli pemerintah, paling harganya tidak bisa untuk menutupi beli rumah baru," katanya.

Ia mengatakan kawasan perumahan itu biasanya banjir tiga sampai lima kali dalam setahun.

"Kalau dihitung-hitung saya rugi kalau pindah, karena usaha keluarga di sini sudah jalan dan konsumennya bagus," kata Ralentine, yang bersama ibu mertuanya membuka rumah makan Padang di Jalan Utama Pondok Gede Permai.

"Kalau siang, banyak yang beli makan. Untungnya juga lumayan," katanya.