Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengajak partai politik di Asia dan Afrika memperkuat konsolidasi demokrasi agar sebuah negara tidak menjadi negara gagal dan tidak terjebak pada perang sipil.

"Di negara Asia-Afrika muncul negara-negara gagal karena kegagalan konsolidasi partai politik," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Sabtu.

Hal itu dikatakan dalam memberikan pidato dalam Konferensi Internasional Partai Politik Asia (ICAPP) di Gedung DPR, Jakarta, Sabtu.

Fahri mengatakan masyarakat dunia tidak punya pilihan untuk membangun demokrasi di tengah dunia yang semakin kacau karena konsolidasi demokrasi di kawasan Asia-Afrika menghadapi guncangan serius.

Menurut dia, berkumpulnya parpol di Kawasan Asia-Afrika dalam forum ICAPP untuk memikirkan masa depan demokrasi.

"Tidak ada demokrasi tanpa partai politik sehingga parpol merupakan tulang punggung demokrasi," ujarnya.

Dia mengatakan apabila sebuah negara terjebak pada perang sipil dan kudeta militer maka itu merupakan kegagalan parpol menjadi representasi rakyat dan kegagalan menjadi nafas demokrasi.

Dalam kesempatan itu, Fahri membacakan pidato Ketua DPR Ade Komarudin yang berhalangan hadir karena ada kegiatan lain.

Dia membacakan, saat ini muncul gagasan deparpolisasi namun hal itu tidak tepat karena tidak akan ada yang dapat mengelola negara tanpa parpol.

"Idealnya bukan memunculkan deparpolisasi namun perlu upaya keras agar parpol dapat menciptakan kader yang berkualitas dan membangun koneksi yang baik antara parpol dengan konstituennya," katanya.

Fahri membacakan bahwa UU Partai Politik di Indonesia mengakomodasi kepentingan perempuan dengan menyebutkan keterwakilan perempuan sebesar 30 persen.

Selain itu dia mengatakan, dalam UU Parpol di Indonesia membatasi sumbangan untuk parpol mamaksimal Rp1 miliar dari individu dan Rp7 miliar dari pihak swasta.

"DPR mendorong efisiensi penyelenggaraan pemilu untuk itu di 2019 akan diselenggarakan pemilu legislatif dan pemilu presiden secara serentak," ujarnya.

Fahri mengatakan, ke depan diharapkan parpol-parpol dapat menghasilkan kader yang memiliki idealisme agar terhindar dari perbuatan tercela seperti tindak pidana korupsi. Parpol menurut dia, dapat memaksimalkan pendidikan politik untuk kaum muda.