Alasan Samadikun Hartono tidak diborgol
22 April 2016 19:43 WIB
Kepala BIN Sutiyoso, Jaksa Agung HM Prasetyo dan Deputi I BIN Sumiharjo Pakpahan (kedua kanan) mengawal terpidana penggelapan BLBI Samadikun Hartono (kedua kiri) di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis malam (21/4/2016). (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta (ANTARA News) - Kejaksaan Agung menilai kondisi sudah aman sehingga tidak masalah jika Samadikun Hartono, buronan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia, tidak diborgol saat tiba di Indonesia dari China.
"Saya tidak melihat masalah itu, tapi yang jelas kan aman sampai dimasukkan ke Rutan Salemba," kata Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Arminsyah di Jakarta, Jumat.
Kejagung juga menegaskan tidak memperlakukan secara istimewa Samadikun yang ditangkap di Shanghai, China.
"Tidak ada keistimewaan apa pun dari sana, yang bawa BIN," tegas Arminsyah.
Kedatangan Samadikun yang dikawal anggota BIN itu dari China Kamis malam kemarin sempat menjadi perbincangan karena buron BLBI itu sama sekali tidak diborgol seperti terhadap tersangka teroris.
Samadikun yang menggunakan kaos polo belang hitam krem itu tampak santai diapit oleh Kepala BIN Sutiyoso dan Jaksa Agung HM Prasetyo.
Wajah Samadikun hanya terlihat kelelahan setelah mengikuti perjalanan dari China dengan menggunakan pesawat carteran.
"Saya tidak melihat masalah itu, tapi yang jelas kan aman sampai dimasukkan ke Rutan Salemba," kata Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Arminsyah di Jakarta, Jumat.
Kejagung juga menegaskan tidak memperlakukan secara istimewa Samadikun yang ditangkap di Shanghai, China.
"Tidak ada keistimewaan apa pun dari sana, yang bawa BIN," tegas Arminsyah.
Kedatangan Samadikun yang dikawal anggota BIN itu dari China Kamis malam kemarin sempat menjadi perbincangan karena buron BLBI itu sama sekali tidak diborgol seperti terhadap tersangka teroris.
Samadikun yang menggunakan kaos polo belang hitam krem itu tampak santai diapit oleh Kepala BIN Sutiyoso dan Jaksa Agung HM Prasetyo.
Wajah Samadikun hanya terlihat kelelahan setelah mengikuti perjalanan dari China dengan menggunakan pesawat carteran.
Pewarta: Riza Fahriza
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016
Tags: