Jakarta (ANTARA News) - Ketua Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia Sebastian Salang menilai calon independen berpotensi besar untuk lebih disukai publik ketimbang calon dari partai politik.
"Selama ini masyarakat tidak disuguhkan dengan pilihan lain, akhirnya
kebanyakan memilih calon dari parpol karena hanya itu saja pilihannya,"
tutur Sebastian dalam sebuah diskusi politik di Kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) di Jakarta, Jumat, menanggapi bursa calon gubernur pada pemilihan umum kepala daerah 2017.
Formappi menilai kecenderungan masyarakat untuk memilih calon dari independen juga berpangkal dari kekecewaan mereka terhadap partai politik yang dinilai belum bisa menyediakan solusi efektif untuk masalah yang dihadapi masyarakat.
"Kekecewaan publik ke parpol sudah lama sekali, bahkan muak dengan parpol. Selain hanya diramaikan calon dari parpol, ada calon independen tapi tidak populer dan belum kuat (bersaing)," kata Sebastian.
Dia menjelaskan calon independen pada Pilkada 2017 bisa mengubah konstelasi Pilkada di DKI Jakarta.
Sebastian menilai jika akhirnya muncul seorang calon independen yang kuat dan berkualitas maka masyarakat akan lebih menyukai calon independen itu dari pada calon dari partai politik.
"Ini artinya masyarakat punya saluran yang tepat untuk menunjukkan sikapnya terhadap partai politik. Ini adalah cara dari masyarakat untuk menggambarkan bahwa pilihan mereka selama ini bukan berdasar parpol, tapi karena individu yang berkualitas," sambung dia.
Formappi nilai publik cenderung lebih sukai calon independen
22 April 2016 19:16 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Ketua DPD Hanura DKI Jakarta Mohamad Sangaji (kedua kanan) memberikan keterangan seusai Deklarasi dukungan Hanura di Jakarta, Sabtu (26/3). (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016
Tags: