Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Purnama alias Ahok, akan meninggikan tanggul banjir Jakarta sampai 2,8 meter dari permukaan laut. Ketinggian tanggul penahan banjir Jakarta itu kini 2,8 meter dari permukaan laut.
Sebelumnya dia memeriksa langsung pintu-pintu air dan pompa-pompa setelah Jakarta banjir pada Kamis (24/4). Dia keheranan karena kawasan Gunung Sahari dan Pademangan banjir.
"Rencananya Mei ini sudah peletakan batu pertama, yang jelas dari Cilincing sampai Tanjung Priok dengan lebar 20 meter. Lalu Pasar Ikan sampai ke Nizam Zaman, satu lagi barat dengan totalnya 95 kilometer," kata Ahok, di Jakarta, Jumat.
Pembangunan peninggian tanggul itu akan dibuat melingkar sampai mencapai ketinggian cukup. Dan sungainya tidak ditutup, katanya.
"Sungainya mesti masuk dan nekuk, kalau nutupin sungai maka pelayaran akan bermasalah dan lebih mahal, maka dibuat melingkar," kata dia.
Secara khusus dia tidak khawatir pada hasil reklamasi Teluk Jakarta yang sedang di-moratorium itu. Dia lebih khawatir pada dampak pemanasan global yang bisa mencairkan es-es abadi di negara-negara lintang tinggi.
"Muka laut pasang surut tergantung daya tarik bulan, bukan karena ngurug tanah di depan, Pengalaman kita 2013 lalu pernah mencapai 2,65 meter, kalau sampai betul pemanasan global naik 15 sentimeter air lautnya masuk tidak bisa dipompa," kata dia.