Semen Indonesia dapat pinjaman Rp1 triliun
22 April 2016 10:33 WIB
Aktivitas pekerja di Pabrik Semen Gresik, Tuban, Jawa Timur, Selasa (29/3). PT Semen Indonesia Tbk menargetkan produksi tahun 2016 mencapai 30an juta ton, meningkat dibandingkan proyeksi produksi 2015 sekitar 28,5 juta ton. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Jakarta (ANTARA News) - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk mendapat fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) senilai Rp1 triliun dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Direktur Bisnis Korporasi BNI Herry Sidharta dan Direktur Utama Semen Indonesia Suparni menandatangani pemberian fasilitas KMK tersebut di Jakarta, Jumat, disaksikan Deputi Kementerian Badan Usaha Milik Negara Bidang Jasa Pertambangan Industri Strategis dan Media, Fajar Hari Sampurno.
Semen Indonesia akan menggunakan fasilitas KMK untuk keperluan operasional perusahaan.
"Kerja sama dengan BNI ini salah satu bentuk sinergi BUMN bidang jasa keuangan dengan sektor industri rill. Dana ini akan digunakan untuk mengoptimalkan skema pendanaan, khususnya sebagai bridging loan dalam rangka mendukung rencana strategis perseroan," kata Suparni.
Saat ini Semen Indonesia sedang menyelesaikan pembangunan dua pabrik semen terintegrasi di Rembang, Jawa Tengah, dan Indarung VI Padang di Sumatera Barat dengan kapasitas produksi masing-masing tiga juta ton per tahun.
Sementara Herry Sidharta mengatakan bahwa Semen Indonesia merupakan salah satu nasabah potensial banknya sejak 1995.
BNI telah melakukan berbagai kerja sama penyediaan fasilitas kredit baik tunai maupun nontunai kepada Semen Indonesia dan grupnya.
Selain dengan Semen Indonesia Grup, BNI juga bekerja sama dengan mitra korporat Semen Indonesia, antara lain lewat pemberian fasilitas kredit kepada pemasok dan distributor Semen Indonesia.
"Bank BNI dan Semen Indonesia sama-sama memiliki potensi yang besar, yang apabila disinergikan dapat memberikan nilai tambah bagi kedua pihak," kata Herry.
Semen INdonesia memiliki 22 pabrik semen, 26 pabrik pengemasan, serta 11 pelabuhan khusus yang meliputi Belawan, Teluk Bayur, Tuban, Gresik, Biringkasi, Dumai, Ciwandan, Banyuwangi, dan Sorong di Indonesia serta dua pelabuhan di Vietnam.
Tahun ini perusahaan memasang target produksi semennya bisa sampai 37,8 juta ton.
Direktur Bisnis Korporasi BNI Herry Sidharta dan Direktur Utama Semen Indonesia Suparni menandatangani pemberian fasilitas KMK tersebut di Jakarta, Jumat, disaksikan Deputi Kementerian Badan Usaha Milik Negara Bidang Jasa Pertambangan Industri Strategis dan Media, Fajar Hari Sampurno.
Semen Indonesia akan menggunakan fasilitas KMK untuk keperluan operasional perusahaan.
"Kerja sama dengan BNI ini salah satu bentuk sinergi BUMN bidang jasa keuangan dengan sektor industri rill. Dana ini akan digunakan untuk mengoptimalkan skema pendanaan, khususnya sebagai bridging loan dalam rangka mendukung rencana strategis perseroan," kata Suparni.
Saat ini Semen Indonesia sedang menyelesaikan pembangunan dua pabrik semen terintegrasi di Rembang, Jawa Tengah, dan Indarung VI Padang di Sumatera Barat dengan kapasitas produksi masing-masing tiga juta ton per tahun.
Sementara Herry Sidharta mengatakan bahwa Semen Indonesia merupakan salah satu nasabah potensial banknya sejak 1995.
BNI telah melakukan berbagai kerja sama penyediaan fasilitas kredit baik tunai maupun nontunai kepada Semen Indonesia dan grupnya.
Selain dengan Semen Indonesia Grup, BNI juga bekerja sama dengan mitra korporat Semen Indonesia, antara lain lewat pemberian fasilitas kredit kepada pemasok dan distributor Semen Indonesia.
"Bank BNI dan Semen Indonesia sama-sama memiliki potensi yang besar, yang apabila disinergikan dapat memberikan nilai tambah bagi kedua pihak," kata Herry.
Semen INdonesia memiliki 22 pabrik semen, 26 pabrik pengemasan, serta 11 pelabuhan khusus yang meliputi Belawan, Teluk Bayur, Tuban, Gresik, Biringkasi, Dumai, Ciwandan, Banyuwangi, dan Sorong di Indonesia serta dua pelabuhan di Vietnam.
Tahun ini perusahaan memasang target produksi semennya bisa sampai 37,8 juta ton.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016
Tags: