Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero), Budi Sumadi, menargetkan Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan terkoneksi ke lebih 70 negara pada 2017, setelah Terminal 3 Ultimate di bandara itu dioperasikan penuh.

"Saat ini penerbangan langsung ke luar negeri dari Bandara Soekarno-Hatta baru mencapai 30 negara," kata Sumadi, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten, Kamis.

Menurut dia, penerbangan langsung internasional Bandara Internasional Soekarno-Hatta harus bisa melampaui capaian Bandara Kuala Lumpur yang saat ini sudah mencapai 70 negara.

"Kalau Kuala Lumpur semoga bisa terlewati, namun Bandara Changi Singapura yang sudah melayani penerbangan langsung ke 100 negara, butuh persiapan jangka panjang," katanya.

Mewujudkan mimpi itu, kata dia, harus didukung dengan peningkatan pelayanan, fasilitas bandara diperbaiki dan tentunya yang tidak kalah penting adalah pengembangan kota-kota di Indonesia.

Semua faktor pendukung harus maksimal sehingga tercipta keamanan, kenyamanan, interkoneksi, imigrasi, termasuk jaminan pasokan dan harga avtur.

"Semua faktor itu berbanding lurus dengan daya saing kita. Makin tinggi daya saing makin banyak pelancong ataupun pebisnis yang datang ke Indonesia khususnya Jakarta," ujarnya.

"Kita sesungguhnya sudah punya modal yaitu, bandara yang canggih sama dengan Singapura. Tentu tidak sulit mengejar bandara lainnya di Asia," katanya.

"Kita harus mengubah orientasi Jakarta menjadi "transit city" juga. Tapi tahap awal kita harus memberi pelayanan terbaik untuk bandara selanjutnya menyiapkan fasilitas paripurna yang bisa memberikan pelayanan sama baiknya dengan bandara-bandara di luar negeri," katanya.

Menurut catatan, Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno-Hatta ditargetkan rampugng dan beroperasi penuh mulai Februari 2017, dengan kapasitas hingga 25 juta pemakai jasa penerbangan.