Bandung (ANTARA News) - Seorang penyidik di Satops II Ditnarkoba Polda Jabar, Brigadir Polisi Sopian (32), tewas saat memainkan pistol dinasnya yang tiba-tiba meledak menembus lehernya sendiri. Brigadir Polisi Sopian (32) tewas di ruang kerjanya di Mapolda Jabar di Bandung, Senin pagi sekira pukul 09.30 WIB. Menurut keterangan saksi AKP Ny Endang yang juga rekan sejawat korban kepada pers di Mapolda Jabar, Senin, peristiwa tertembaknya Brigadir Sopian itu berawal ketika korban tengah bekerja dan tiba-tiba senjata yang disimpan di balik pinggangnya melorot. Saat melorot, korban mengambilnya kembali dan sempat diperlihatkan kepada saksi Ny Endang. Bahkan Ny Endang sempat mengingatkan untuk berhati-hati terhadap senjata api jenis revolver Colt kaliber 38 tersebut. "Saya waktu itu mengingatkan korban untuk berhati-hati terhadap senjata api, apalagi kalau ada pelurunya. Diingatkan seperti itu, korban sambil menimang-nimang senjatanya sempat mengatakan bahwa senjata itu tidak ada pelurunya," tutur saksi. Selagi menimang senjata itulah, kata saksi, sambil bergurau korban menempelkan moncong senjata api itu ke leharnya sendiri seraya mengatakan bahwa senjata itu tidak ada pelurunya. "Bersamaan dengan berakhirnya pembicaaan itu, tiba-tiba terdengar letusan senjata api, dan tubuh korban terjengkang ke belakang bersimbah darah dari bagian lehernya," kata saksi. Korban jatuh setelah senjata api yang dipegangnya itu meletus dan mengenai leher kanan hingga menembus ke leher bagian kirinya. "Sejumlah rekan korban lainnya langsung kaget dan memburu arah suara letusan senjata api itu," kata saksi. Saat itu juga pihaknya langsung menghubungi atasannya dan meminta bantuan tim medis untuk memeriksa tubuh korban yang bersimbah darah. "Setelah diperiksa, korban dilarikan ke RS Bhayangkara Sartika Asih, namun sebelum tim medis dari RS tersebut tiba di TKP, korban sudah meninggal dunia," kata saksi. Sementara itu Kapolda Jabar Irjen Pol Sunarko kepada pers mengatakan, peristiwa itu merupakan kelalaian korban. "Korban tewas akibat senjata apinya sendiri yang ditembakkan mengenai dirinya sendiri. Ini murni kecelakaan, namun tidak menutup kemungkinan kasusnya akan diselidiki," kata Kapolda. Dalam kesempatan itu ia juga mengingatkan agar anggota Polri yang memegang senjata api supaya lebih berhati-hati. "Senjata api tidak boleh dijadikan bahan mainan atau dimanin-mainkan karena merupakan benda berbahaya bila dipegang oleh orang yang salah," katanya. Jenazah korban pada Senin sore dimakamkan di pemakamam umum tidak jauh dari rumahnya di Jalan Kawaluyaan, RT 01/27, Kiaracondong, Kota Bandung. Pemakaman dihadiri sejumlah kerabat dan atasan korban. Dalam kesempatan itu istri korban, Ny Ani (24) mengatakan, dirinya tidak mendapat firasat apa-apa dengan kecelakaan senjata api yang menewaskan suaminya tersebut. "Saya tidak mendapat firasat apa-apa sebelum kepergian Sopian, namun sejak tiga hari terakhir memang suami saya agak sedikit manja," ujar ibu dari Jehan (1,5) dan Amel (4) itu.(*)