Jakarta (ANTARA News) - Kedutaan Amerika Serikat memperkenalkan aplikasi HELP yang ditujukan untuk melindungi perempuan dari kekerasan gender dan perdagangan manusia.

"Di Indonesia banyak sekali kasus mengenai kekerasan terhadap perempuan. Kami pergi ke kehakiman dan sejumlah tempat untuk membantu masalah ini, kemudian kami memiliki tim untuk membuat aplikasi," kata Robert O. Blake, Jr., Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, di @america, Jakarta, Kamis.

Robert menjelaskan aplikasi tersebut memiliki dua fungsi utama. Pertama, untuk mendapatkan bantuan saat dalam keadaan darurat.

Kedua, lanjut Robert, aplikasi yang dibangun oleh orang Indonesia untuk Indonesia itu dapat mempelajari segala hal yang berhubungan dengan langkah-langkah ketika mengalami kekerasan.

"Aplikasi ini juga memberikan informasi kepada orang di luar negeri untuk mengetahui kedutaan besar atau konsulat terdekat," ujar dia.

"Kami tidak meluncurkan secara resmi hari ini, tapi memberi kesempatan kepada pemegang kepentingan untuk memberi saran mengenai aplikasi ini," sambung dia.

Salah satu founder HELP, Dina Ernawati yang juga bekerja sebagai technical advisor di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, mengungkapkan konsep awal pembuatan HELP yang dapat diakses tanpa biaya.

"Dari awal mengembangkan aplikasi, kami ingin membuat aplikasi yang bisa diakses secara gratis," kata Dina.

Lebih lanjut, Dina menjelaskan aplikasi HELP dibuat dari sudut pandang calon korban. Bahkan, dalam membangun aplikasi tersebut, tim HELP berkomunikasi dengan para korban unruk mengetahui fitur dan konten apa saja yang diperlukan.

"Kami tidak bermaksud berkompetisi atau mereplikasi, kami hanya ingin menggabungkan semua yang ada," ujar Dina.

"Kami mengundang kontribusi dari semua pihak untuk bekerja sama mencegah kekerasan terhadap perempuan," tambah dia.