Mexico City (ANTARA News) - Sedikitnya 30 pekerja cedera pada Rabu (20/4), ketika ledakan terjadi di satu kompleks petrokimia perusahaan minyak nasional Pemex di Meksiko Timur.

Ledakan tersebut mengguncang Kompleks Pajaritos, yang berada di bagian timur Kota Coatzacoalcos di Negara Bagian Veracruz, kata Gubernur Javier Duarte di akun Twitternya.

Pemex, melalui akun Twitternya, mengatakan sebanyak 30 pekerja telah cedera, jumlah tersebut naik dari keterangan sebelumnya yaitu tiga orang, ketika ledakan terjadi di pabrik Clorados III, milik PMV, perusahaan patungan Pemex dengan Mexichem.

Namun perusahaan tersebut tidak memberi keterangan terperinci mengenai kondisi pekerja yang cedera, kata Xinhua, Kamis pagi.

Getaran terasa di dalam kota kecil itu dan asap tebal terlihat membubung ke udara Pelabuhan Coatzacoaldos dari jarak beberapa kilometer, kata harian Meksiko, El Universal.

Petugas gawat darurat setempat mengungsikan ratusan orang dari sekitar Komplek Pajaritos dan seluruh pelabuhan telah ditutup.

Gubernur Duarte mengatakan pemerintah telah memulai langkah keamanan masyarakat di kota kecil yang berdekatan.

Pemerintah negara bagian telah menyarankan warga Coatzacoalcos dan kota kecil di sekitarnya agar tetap berada di dalam rumah agar mereka tidak menghirup atau terpajan gas beracun sementara semua sekolah di daerah tersebut telah diliburkan.

Lalu-lintas di sepanjang satu bagian jalan raya Coatzacoalcos-Villahermosa juga ditutup.

Pabrik Clorados III mengalami serangkaian ledakan pada 11 Maret 1991, menewaskan empat orang dan melukai lebih dari 300 orang lagi, demikian data Pemex.

Pemex dan Mexichem memulai kerja sama pada 2013, dengan mendirikan perusahaan patungan PMV, yang didedikasikan untuk memproduksi produk vinil klorida.

(Uu.C003)