Jakarta (ANTARA News) - Indonesia akan menggenjot kerja sama industri tekstil pada perundingan delapan negara berkembang dengan mayoritas penduduk muslim yang tergabung dalam Developing 8 Countries atau disingkat D8.
"Kita bawa tekstil, karena kita banyak ekspor tekstil ke sana. Jadi, kita bisa capacity building (peningkatan kapasitas)," ujar Dirjen Ketahanan Pengembangan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono di Jakarta, Rabu.
Sigit, yang akan memimpin delegasi dari Indonesia, menyampaikan bahwa selain tekstil, beberapa sektor industri yang potensial berkontribusi menjalin kerja sama riil dengan tujuh negara lainnya juga akan diikut sertakan.
Dalam pertemuan tersebut, Indonesia juga berupaya membangun kerja sama dibidang produk makanan halal, di mana bentuk kerja sama tersebut sudah dilakukan antara Mesir dan Malaysia.
"Kita bikin kerja sama halal food yang konstruktif. Jadi, bisa meningkatkan ekspor kita ke Egypt. Kita dorong untuk memproduksi lebih," ujar Sigit.
Menurutnya, Menteri Perindustrian Saleh Husin juga akan hadir dalam pertemuan yang akan dihadiri oleh perwakilan dari negara anggota, yakni Bangladesh, Iran, Malaysia, Mesir, Nigeria, Pakistan dan Turki.
Diketahui, Minister Plenipotentiary Commercial Amin Sabry Abdel Meguid didampingi Duta Besar Mesir untuk Indonesia Bahaaeldeen Dessouki dan Deputy Head of Mission Kedutaan Besar Republik Arab Mesir Haitham Mokhtar menemui Menteri Saleh.
Kedatangan tersebut bertujuan untuk mengundang Menteri Saleh agar menghadiri konferensi D8, dan berkontribusi membangun kerja sama yang konstruktif di anatara para anggotanya.
Indonesia genjot industri tekstil pada perundingan kelima D8
20 April 2016 22:17 WIB
Achmad Sigit Dwiwahjono (ANTARA News/Sella Panduarsa Gareta)
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: