Yogyakarta (ANTARA News) - Virus Avian Influenza (AI) yang teridentifikasi di Indonesia sampai saat ini belum ada yang berpotensi menular dari manusia ke manusia, kata Prof. Widya Asmara dalam pengukuhan Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta, Senin. "Walaupun berpotensi menular dari unggas ke manusia, tapi tidak semua isolat virus AI dapat dengan mudah menginfeksi manusia sebab secara genetik orang-orang tertentu memiliki kepekaan yang lebih terhadap virus tersebut," katanya. "Peran Biologi Molekuler dalam Pengendalian Avian Influenza dan Flu Burung" menjadi tema besar pidato yang disampaikan Profesor Widya Asmara dalam Rapat Terbuka Majelis Guru Besar UGM tersebut. Menurut dia, secara patogenisitas virus AI dipengaruhi oleh multifaktor, antara lain susunan gen virus, latar belakang genetik, kondisi imunitas hospes dan dosis infeksi. "Teknologi berbasis biologi molekuler sangat diperlukan dalam penegakan diagnosa, analisis genetik virus, epidemologi molekuler flu burung serta penyusunan vaksin ideal," kata profesor yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Obat Hewan Departemen Pertanian RI tersebut. Dalam menangkal virus AI, pola hidup sehat dan pola beternak yang benar menjadi kunci dalam mencegah pandemi influenza, karena kondisi kesehatan secara umum serta status imunitas hewan dan manusia sangat penting dalam menghambat penyebaran virus AI yang mulai muncul Agustus 2003 di beberapa peternakan ayam ras komersial di Jawa Barat dan Jawa Tengah.(*)