Tokyo (ANTARA News) - Harga minyak mentah berjangka turun di perdagangan Asia pada Rabu pagi, setelah pekerja minyak Kuwait mengakhiri pemogokan tiga hari yang memangkas produksi negara Timur Tengah itu dan data menunjukkan stok Amerika Serikat naik pekan lalu.

Harga minyak mentah Brent berjangka turun 55 sen menjadi 43,48 dolar AS per barel pada pukul 00.30 GMT. Pada Selasa, Brent ditutup naik 1,12 dolar AS atau 2,6 persen menjadi 44,03 dolar AS per barel di perdagangan London.

Minyak mentah Amerika Serikat harganya turun 66 sen menjadi 40,36 dolar AS per barel. Kontraknya naik 1,30 dolar AS atau 3,3 persen menjadi 41,08 dolar AS pada sesi sebelumnya.

Pekerja minyak dan gas Kuwait mengakhiri pemogokan tiga hari yang sementara memangkas produksi minyak mentah anggota OPEC itu hampir setengahnya menurut serikat pekerja dalam pernyataan yang disampaikan lewat Twitter, Selasa.

Kuwait Oil Company (KOC) terpaksa memangkas produksi sedikitnya 1,1 juta barel per hari (bph), turun dari tingkat normal sekitar tiga juta barel per hari. Produksi Selasa telah pulih menjadi sekitar 1,5 juta barel per hari.

Berakhirnya pemogokan menghidupkan kembali suasana bearish yang dibawa oleh kegagalan produsen utama mencapai kesepakatan pada Minggu tentang pembekuan produksi, untuk membantu mengatasi ketidakseimbangan pasar yang telah menyebabkan kemerosotan harga sejak 2014.

Menambah nada bearish, data dari kelompok industri American Petroleum Institute (API) juga menunjukkan stok minyak mentah AS naik lebih besar dari yang diperkirakan pada pekan lalu.

Persediaan minyak mentah naik 3,1 juta barel dalam pekan yang berakhir 15 April menjadi 539,5 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi analis untuk kenaikan 2,4 juta barel. Stok minyak mentah di pusat pengiriman Cushing, Oklahoma, turun 235.000 barel, kata API seperti dikutip kantor berita Reuters. (Uu.A026)