London (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato di hadapan Sidang Marine Environment Protection Committee (MEPC) di Gedung International Maritime Organization (IMO) London, Selasa sore waktu setempat atau Selasa malam WIB.

Pada Sidang yang dipimpin Sekretaris Jenderal IMO Ki Tack Lim, Presiden Jokowi menyampaikan pidato selama 15-20 menit.

"Pertama-tama, saya ingin mengucapkan terima kasih atas undangan untuk berbicara di forum IMO. Sejak awal, saya memberi perhatian khusus kepada masalah-masalah kelautan ini," kata Jokowi.

Ia mengatakan dirinya ingin berbicara mengenai visi bangsa Indonesia tentang laut, dan berbicara tentang pentingnya kerja sama antar-bangsa dalam memanfaatkan, mengelola dan menjaga samudera.

Bagi bangsa Indonesia, lanjutnya, samudera memiliki arti penting historis, ekonomi dan geopolitik. Indonesia pernah jaya sebagai bangsa pelaut. Kehidupan ekonomi sebagian berasal dari sumber daya maritim dan hasil perdagangan melalui laut kini kami berada di tengah pusat gravitasi ekonomi dan politik dunia, sebagai titik tumpu (fulcrum) dua samudera Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.

Namun, seperti yang sering ia sampaikan, sudah terlalu lama bangsa Indonesia memunggungi laut padahal, jati diri kami adalah jadi diri maritim sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dimana dua pertiga wilayah kami terdiri dari air. Air yang kaya sumber daya maritim. Ikan, gas, minyak dan keragaman hayati.

"Oleh karena itu, pemerintahan saya berkomitmen untuk menjadikan kembali Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia menyuarakan kembali Jalesveva Jayamahe untuk kembali ke jatidiri kami sebagai negara maritim sebagai Poros Maritim Dunia," katanya dalam bahasa Inggris.

Ia menyebutkan pemerintah akan membangun infrastruktur maritim, menjaga sumber daya laut kami dari eksploitasi illegal dan merusak, memanfaatkan kekayaan laut untuk rakyat kami, menjaga keamanan dan keselamatan laut sebagai urat nadi perdagangan dunia melestarikannya untuk anak cucu kami dan untuk dunia.

Dalam kesempatan sidang IMO itu hadir juga Menlu Retno Marsudi, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Seskab Pramono Anung, Mendag Thomas Lembong dan Menko Perekonomian Darmin Nasution.