Ramallah (ANTARA News) - Koalisi Palestina untuk Transparansi dan Akuntabilitas (AMAN) menyerukan pembentukan sebuah tim penyelidikan khusus untuk mengkaji sudut Palestina dari "Panama Papers" yang beberapa bocoran dokumennya mengungkapkan putra Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Tareq, menguasai saham 1 juta dolar AS dalam sebuah perusahaan yang berkaitan dengan Otoritas Nasional Palestina (PNA).
AMAN mendesak kepemimpinan Palestina membentuk sebuah tim untuk menguji keaslian dokumen "Panama Papers" dan menghasilkan kesimpulan dari pengujian itu.
Dalam pertemuan khusus koalisi ini di Ramallah untuk membahas masalah ini, AMAN mengumumkan bahwa kepemimpinan Palestina tak berniat menindaklanjuti bocoran dalam "Panama Papers".
AMAN menekankan bahwa lembaga-lembaga Palestina mesti menerapkan hukum Palestina dan menanyai mereka yang dituduh menyalahgunakan dana publik dan mismanajemn keuangan serta penghindaran pajak.
Azmi Al Shuaibi, penasihat AMAN, menggarisbawahi pentingnya "Panama Papers" dengan mengatakan bocoran-bocoran itu mengarah kepada elite politik dan keuangan Palestina di mana transparansi dan integritas lembaga-lembaga Palestina dipertaruhkan.
AMAN menekankan bahwa para pemimpin dan lembaga Palestina mesti bertindak begitu dokumen-dokumen ini menyebarluas ke publik, demikian laman Gulf News.
"Panama Papers" turut menghantui Palestina
19 April 2016 22:33 WIB
Firma hukum Panama Mossack Fonseca menjadi sentral dari skandal penggelapan pajak tokoh-tokoh dan perusahaan-perusahaan dunia yang disebut dengan skandal "Panama Papers" (Reuters)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016
Tags: