Jakarta (ANTARA News) - Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mendorong percepatan transformasi tenaga kerja Indonesia (TKI) menjadi tenaga profesional untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja di dalam negeri seiring percepatan proyek pemerintah di bidang pariwisata maupun infrastruktur.

"TPI (tenaga profesional Indonesia) juga untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil di luar negeri sehingga baik di dalam dan luar negeri TKI harus benar-benar menjadi TPI," ujar Menaker saat konferensi pers bersama Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli di kantornya di Jakarta, Selasa.

Menaker mengatakan percepatan transformasi itu memerlukan dukungan berbagai kalangan.

"Kami berharap percepatan ini menjadi policy (kebijakan) secara keseluruhan, bukan hanya sektor tenaga kerja," ujar Menaker.

Ia mengkhawatirkan banyaknya proyek pemerintah dan menyerap tenaga kerja tinggi tapi tidak diimbangi dengan ketersediaan sumber daya manusia yang mumpuni.

"Peningkatan kompetensi itu bukan saja sangat penting, tetapi juga harus kita garis bawahi bersama yaitu percepatan. Peningkatan kompetensi, kualitas SDM sudah pasti harus dilakukan," katanya.

Menaker mengatakan pemerintah telah memiliki modal dasar untuk mentransformasi TKI menjadi TPI dengan adanya balai latihan kerja (BLK) yang sebagian besar berada di bawah Kemenaker, kerja sama dengan swasta dan negara lain.

Sementara itu, Menko Maritim Rizal Ramli mengatakan usulan percepatan peningkatan kualitas tenaga kerja itu sudah dilaporkan ke presiden Jokowi dan akan dibahas dalam rapat kabinet.

Rizal menambahkan keinginan pemerintah untuk transformasi pendidikan yang selama ini bersifat tidak terampil menjadi tenaga profesional adalah untuk menunjang pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

Ia berpendapat selama ini sistem pendidikan Indonesia terlalu fokus pada pendidikan umum, bukan kejuruan karena sistem pendidikan Indonesia terlalu berkiblat kepada sistem di Inggris dan AS.

"Sementara kita terlalu jor-joran menyediakan pendidikan umum. Kebanyakan lulusannya berpengetahuan luas, tapi tidak memiliki skill yang memadai. Kita ingin transformasi TKI dari sifatnya umum, unskilled menjadi tenaga profesional Indonesia," katanya.