Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak menjadi Rp13.131 per dolar AS pada ada Selasa sore.

"Mata uang komoditas, termasuk rupiah menguat terhadap dolar AS karena rebound-nya harga minyak mentah dunia yang kembali meningkat," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa.

Harga minyak mentah jenis WTI Crude pada Selasa sore, berada di level 40,34 dolar AS per barel, naik 1,41 persen. Sementara minyak mentah jenis Brent Crude di posisi 43,58 dolar AS per barel, menguat 1,56 persen.

Harga minyak menguat tipis menyusul munculnya laporan bahwa para pekerja di sektor minyak dan gas Kuwait melakukan mogok kerja. Situasi itu memberi pengaruh ke harga meski terbatas, ujarnya.

"Sentimen mata uang komoditas seperti rupiah berpotensi bertahan di area positif jika harga minyak mentah itu terus melanjutkan penguatannya," katanya.

Sementara itu, Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan penguatan rupiah relatif terbatas menyusul data jumlah utang luar negeri (ULN) periode Februari 2016 meningkat sebesar 3,7 persen secara tahunan menjadi 311,5 miliar dolar AS.

"ULN yang meningkat itu diharapkan diwaspadai karena dapat memengaruhi perekonomian, khususnya sektor swasta," katanya.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Selasa (19/4), nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp13.150 dibandingkan hari sebelumnya (18/4) Rp13.204.