Menperin: Lapas berpeluang cetak wirausaha baru
19 April 2016 13:33 WIB
Menteri Perindustrian Saleh Husin membuka Pameran Produk Unggulam Narapidana 2016 di Jakarta, Selasa. (ANTARA News/ Sella Panduarsa Gareta)
Jakarta (ANTARA News) - Lembaga pemasyarakatan (Lapas) dapat menjadi tempat pembinaan dalam menumbuhkan kreativitas dan inspirasi para penghuninya, sehingga berpeluang mencetak wirausaha baru, kata Menteri Perindustrian Saleh Husin.
"Wirausaha baru tersebut diharapkan turut memberikan efek positif pada lingkungan sekitar yang tentunya dijalani setelah selesai masa pembinaan," kata Saleh saat membuka Pameran Produk Unggulan Narapidana 2016 di Plasa Kemenperin, Jakarta, Selasa.
Program pembinaan keterampilan itu diharapkan dapat membantu deradikalisasi yang dapat berkembang di lapas, dan dijadikan upaya untuk memperbaiki diri.
Menurut dia, kesulitan ekonomi menjadi salah satu penyebab munculnya tindak kriminalitas di berbagai daerah. "Kesenjangan sosial dapat menjadikan seseorang melanggar peraturan demi pemenuhan kebutuhan," ujarnya.
Penjara pun bukan semata-mata tempat menjalani hukuman, tetapi juga menitikberatkan pada pembinaan kepribadian dan kemandirian yang nantinya sebagai bekal saat kembali masyarakat, kata Menperin.
Oleh karena itu, ia mengapresiasi terselenggaranya Pameran Produk Unggulan Narapidana 2016 yang mengangkat tema "Kreativitas Tanpa Batas Meski Tempat Terbatas".
Ajang yang digelar keempat kalinya ini merupakan kerja sama antara Ditjen Industri Kecil Menengah (IKM) Kenperin dengan Ditjen Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, yang digelar sejak 19-22 April 2016 pada pukul 10.00-17.00 WIB.
Saleh berharap, pameran tersebut dapat memberikan citra positif terhadap pembinaan narapidana di lapas, sehingga masyarakat dapat melihat bahwa lapas bukanlah lembaga pembelenggu kreativitas.
"Wirausaha baru tersebut diharapkan turut memberikan efek positif pada lingkungan sekitar yang tentunya dijalani setelah selesai masa pembinaan," kata Saleh saat membuka Pameran Produk Unggulan Narapidana 2016 di Plasa Kemenperin, Jakarta, Selasa.
Program pembinaan keterampilan itu diharapkan dapat membantu deradikalisasi yang dapat berkembang di lapas, dan dijadikan upaya untuk memperbaiki diri.
Menurut dia, kesulitan ekonomi menjadi salah satu penyebab munculnya tindak kriminalitas di berbagai daerah. "Kesenjangan sosial dapat menjadikan seseorang melanggar peraturan demi pemenuhan kebutuhan," ujarnya.
Penjara pun bukan semata-mata tempat menjalani hukuman, tetapi juga menitikberatkan pada pembinaan kepribadian dan kemandirian yang nantinya sebagai bekal saat kembali masyarakat, kata Menperin.
Oleh karena itu, ia mengapresiasi terselenggaranya Pameran Produk Unggulan Narapidana 2016 yang mengangkat tema "Kreativitas Tanpa Batas Meski Tempat Terbatas".
Ajang yang digelar keempat kalinya ini merupakan kerja sama antara Ditjen Industri Kecil Menengah (IKM) Kenperin dengan Ditjen Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, yang digelar sejak 19-22 April 2016 pada pukul 10.00-17.00 WIB.
Saleh berharap, pameran tersebut dapat memberikan citra positif terhadap pembinaan narapidana di lapas, sehingga masyarakat dapat melihat bahwa lapas bukanlah lembaga pembelenggu kreativitas.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016
Tags: