Banjir-longsor di Arfak, enam orang hilang
18 April 2016 21:06 WIB
ilustrasi Warga berjalan kaki melewati lokasi jalan longsor di Dusun Tlogowungu, Muncar, Gemawang, Temanggung, Jateng, Senin (11/4/16). Sejak lima hari terakhir warga Tlogowungu terisolasi akibat jalan utama desa tertimbun tanah longsor. Banyaknya timbunan tanah menyebabkan proses penyingkiran material longsor membutuhkan waktu selama beberapa hari. (ANTARA FOTO/Anis Efizudin) ()
Jakarta (ANTARA News) - Hujan deras yang berlangsung dua hari terus menerus menyebabkan banjir dan longsor di Kecamatan Minyambouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat menyebabkan enam orang hilang.
"Longsor juga menyebabkan akses jalan dari Manokwari ke Kabupaten Pegunungan Arfak terputus sehingga seribu kepala keluarga terisolir," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan BPBD Provinsi Papua Barat telah mengirimkan Tim Reaksi Cepat untuk melakukan pendataan yang beranggotakan tujuh orang.
BPBD, kata dia, telah mengirimkan bantuan makanan siap saji 60 dus, 120 karton makanan kaleng (ransum), sejumlah pakaian layak pakai, 46 tikar, 25 selimut dan kebutuhan dasar lainnya.
Alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum, lanjut dia, telah dikerahkan untuk mengatasi longsor meski jumlahnya masih kurang.
Menurut Sutopo, kebutuhan mendesak yang diperlukan adalah alat berat untuk membersihkan material longsor dan meperbaiki akses jalan.
"Kondisi saat ini masih diguyur hujan deras," kata dia.
"Longsor juga menyebabkan akses jalan dari Manokwari ke Kabupaten Pegunungan Arfak terputus sehingga seribu kepala keluarga terisolir," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan BPBD Provinsi Papua Barat telah mengirimkan Tim Reaksi Cepat untuk melakukan pendataan yang beranggotakan tujuh orang.
BPBD, kata dia, telah mengirimkan bantuan makanan siap saji 60 dus, 120 karton makanan kaleng (ransum), sejumlah pakaian layak pakai, 46 tikar, 25 selimut dan kebutuhan dasar lainnya.
Alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum, lanjut dia, telah dikerahkan untuk mengatasi longsor meski jumlahnya masih kurang.
Menurut Sutopo, kebutuhan mendesak yang diperlukan adalah alat berat untuk membersihkan material longsor dan meperbaiki akses jalan.
"Kondisi saat ini masih diguyur hujan deras," kata dia.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: