Ahok: trotoar sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin akan dilebarkan
18 April 2016 18:37 WIB
Ilustrasi. Uji Coba Penghapusan 3 In 1 Diperpanjang. Kendaraan terjebak kemacetan ketika uji coba penghapusan sistem 3 in 1 di kawasan protokol MH Thamrin, Jakarta, Kamis (14/4/2016). Dishub DKI Jakarta memperpanjang uji coba penghapusan sistem 3 in 1 di sejumlah jalan protokol ibu kota hingga 14 Mei 2016 usai melakukan rapat evaluasi dengan jajaran kepolisian. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana memperlebar trotoar di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan MH Thamrin bagi para pejalan kaki.
"Kalau trotoarnya dilebarkan, pejalan kaki jadi lebih aman. Rencananya, di Sudirman dan Thamrin itu trotoarnya akan dilebarkan sampai 9,5 meter," kata Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin.
Meskipun demikian, menurut dia, sebagai kompensasi atas pelebaran trotoar itu, ada kemungkinan pihaknya akan menghilangkan jalur lambat yang ada di sepanjang jalan protokol tersebut.
"Rencananya, nanti kami akan menghilangkan jalur lambat di Sudirman dan Thamrin, karena menurut saya jalur lambat itu tidak banyak gunanya. Sama-sama penuh, sama-sama macet," ujar Basuki.
Selain memperlebar trotoar, dia menuturkan untuk menambah kenyamanan para pejalan kaki, pihaknya juga akan menanami pohon-pohon di sepanjang trotoar itu, sehingga terlihat hijau.
Meskipun demikian, dia mengatakan solusi yang paling tepat untuk mengatasi kemacetan di wilayah ibu kota saat ini, yaitu dengan membangun sarana transportasi massal berbasis rel.
"Seluruh dunia juga tahu, sarana transportasi berbasis rel harus dibangun. Sama seperti yang kita lakukan saat ini, kita juga membangun transportasi berbasis rel, yakni Mass Rapid Transit (MRT)," tutur Basuki.
Lebih lanjut, mantan bupati Belitung Timur itu mengungkapkan masalah kemacetan di ibukota tidak akan selesai dengan pelebaran jalan, tetapi juga dengan layanan transportasi yang baik dan memadai.
"Kalau pelebaran jalan terus, percuma, mobil juga akan bertambah terus. Makanya, harus bangun transportasi berbasis rel. Selain itu juga memperbaiki sarana-sarana penunjangnya, salah satunya ya trotoar itu," ungkap Basuki.
"Kalau trotoarnya dilebarkan, pejalan kaki jadi lebih aman. Rencananya, di Sudirman dan Thamrin itu trotoarnya akan dilebarkan sampai 9,5 meter," kata Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin.
Meskipun demikian, menurut dia, sebagai kompensasi atas pelebaran trotoar itu, ada kemungkinan pihaknya akan menghilangkan jalur lambat yang ada di sepanjang jalan protokol tersebut.
"Rencananya, nanti kami akan menghilangkan jalur lambat di Sudirman dan Thamrin, karena menurut saya jalur lambat itu tidak banyak gunanya. Sama-sama penuh, sama-sama macet," ujar Basuki.
Selain memperlebar trotoar, dia menuturkan untuk menambah kenyamanan para pejalan kaki, pihaknya juga akan menanami pohon-pohon di sepanjang trotoar itu, sehingga terlihat hijau.
Meskipun demikian, dia mengatakan solusi yang paling tepat untuk mengatasi kemacetan di wilayah ibu kota saat ini, yaitu dengan membangun sarana transportasi massal berbasis rel.
"Seluruh dunia juga tahu, sarana transportasi berbasis rel harus dibangun. Sama seperti yang kita lakukan saat ini, kita juga membangun transportasi berbasis rel, yakni Mass Rapid Transit (MRT)," tutur Basuki.
Lebih lanjut, mantan bupati Belitung Timur itu mengungkapkan masalah kemacetan di ibukota tidak akan selesai dengan pelebaran jalan, tetapi juga dengan layanan transportasi yang baik dan memadai.
"Kalau pelebaran jalan terus, percuma, mobil juga akan bertambah terus. Makanya, harus bangun transportasi berbasis rel. Selain itu juga memperbaiki sarana-sarana penunjangnya, salah satunya ya trotoar itu," ungkap Basuki.
Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: