Ternate (ANTARA News) - Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan menggandeng Kemendagri, Mabes Polri dan Jaksa Agung untuk membahas berbagai masalah keamanan di Maluku Utara (Malut) yang menjadi fokus pemerintah pusat.

Karo Humas dan Protokoler Pemprov Malut, Ansar Daali di Ternate, Senin, mengatakan, dalam kunjungan ini akan bertemu kepala daerah kabupaten/kota dan tokoh masyarakat untuk membicarakan aspek keamanan di wilayah Malut yang menjadi fokus perhatian pemerintah pusat.

Menurut Ansar, kunjungan Menkopolhukam, Jaksa Agung dan Kapolri beserta rombonganan ke Maluku Utara sebanyak 30 orang dan Pemprov telah membuat persiapan penjemputan dan persiapan pelaksanaan persiapan rapat.

"Kunjungan Menkopolhukan ini juga atas permintaan gubernur, karena agenda Kuker Menkopolhukam ke berbagai provinsi di Indonesia, termasuk di Malut," katanya.

Ansar mengatakan, gubernur juga akan berkoordinsi dengan Bupati Halmahera Utara dan Forkompinda terkait dengan situasi keamanan di Halut. Kaitan dengan kedatangan Menkopolhukam kata Ansar, Pemprov juga akan mengundang seluruh stekholder untuk melakukan pertemuan dengan Menkopolhukam.

Kunjungan Menkopolhukam ini juga akan membicarakan berbagai kasus yang saat ini seperti kasus pembakaran pondok pesantren Al-Khairaat di Kabupaten Halmahera Utara dan penahanan permaisuri mendiang Sultan Ternate, Nita Budi Susanti.

Sebelumnya, Kapolda Malut, Brigjen Pol Zulkarnain meminta agar masyarakat dan khususnya keluarga besar Al-khairaat agar dapat mempercayakan pihak kepolisian untuk penyelesaian kasus ini.

"Harapan kita penegakan hukum dalam hal ini Polres Halut segera menutaskan yang terjadi di Halut dan memang itu sudah menjadi komitmen Polri dalam hal penegakkan hukum harus sesegera mungkin tuntaskan," katanya.

Dia menegaskan, dalam proses penyelesaian kasus, pihaknya meminta kepada pihak manapun untuk tidak mengintervensi proses penyidikan hukum yang sedang dilakukan.

"Saya meminta penegakkan hukum tidak diintervensi oleh siapapun, tidak boleh mengintervensi penyidikan hukum terkecuali penyidik dan tim yang sudah dibentuk," ujarnya.

Selain itu, untuk menjaga agar kondisi tetap kondusif, pengamanan yang dilakukan, bukan hanya dari pihak Polri maupun TNI akan tetapi semua pihak ikut terlibat dan untuk masalah pengamanan, Polisi dan TNI harusnya dibantu oleh tokoh masyarakat setempat, semuanya harus bersatu.