Sejumlah dubes hadiri peringatan ke-61 KAA
17 April 2016 13:40 WIB
Peserta Parade Budaya Asia Afrika meramaikan peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-61 di kawasan Asia Afrika Bandung, Jawa Barat, Minggu (17/4/2016). Fostering the Asian-African Youth Solidarity' merupakan tema peringatan KAA pada tahun ini yang akan digelar dari 17 sampai 1 Mei 2016 mendatang. (ANTARA FOTO/Agus Bebeng)
Bandung (ANTARA News) - Sejumlah duta besar dari beberapa negara sahabat ikut hadir menyaksikan Parade Budaya Asia Afrika dalam rangka Peringatan ke-61 Konferensi Asia Afrika (KAA) yang dipusatkan di Jalan Soekarno Kota Bandung, Minggu.
Kegiatan pembukaan peringatan KAA tersebut berlangsung meriah dan melibatkan ribuan orang yang hadir di kawasan Gedung Merdeka, tempat penyelenggaraan KAA pada 17-24 April 1955.
Para duta besar negara sahabat itu duduk di podium kehormatan yang ditempatkan di Jalan Soekarno, atau yang dulunya kawasan Cikapundung Timur itu. Mereka duduk bersama Sekretaris Daerah Jawa Barat H Iwa Karniwa menyaksikan Parade Budaya Asia Afrika yang digelar sejak pagi hari.
Karnaval diawali dengan pasukan berkuda dari Batalyon Kavaleri Berkuda TNI-AD yang membawa 29 bendera negara pemrakarsa Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955.
Pasukan Kavaleri Berkuda juga merupakan pasukan yang membawa bendera pada saat penyelenggaraan konferensi yang menjadi inspirasi lahir dan merdekanya sejumlah negara Asia dan Afrika dari belenggu penjajahan.
Sedangkan bendera dari negara-negara peserta lainnya diusung oleh anggota Pramuka dari Kwartir Cabang Kota Bandung yang juga membawa Bendera Persatuan Bangsa Bangsa (PBB).
Peserta karnaval lainnya adalah ratusan anak usia diri dari Museum Kid Care Community, Picu Pacu Creative Children Indonesia, Gema Autis, Yayasan Mata Hati, Pendidikan Internasional Indonesia, Barongsay Tian Long King Fu, Paguyuban Sapedah Baheula serta Drum Band Canka Panorama.
Peserta parade mendapat apresiasi dari warga Kota Bandung yang hadir untuk menyaksikan peringatan KAA tersebut. Setahun lalu kawasan Jalan Asia Afrika dan Gedung Merdeka Kota Bandung menjadi pusat perhatian dunia saat menggelar peringatan ke-60 KAA yang dihadiri oleh sejumlah pemimpin negara dari Asia Afrika.
Parade berlangsung dengan pengamanan ketat dari aparat kepolisian dari Polrestabes Bandung di sepanjang Jalan Asia Afrika dan di Jalan Soekarno Kota Bandung. Selain itu Jalan Asia Afrika ditutup sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB atau selama kegiatan parade berlangsung.
Arus lalu lintas dialihkan ke jalur Jalan Dalemkaum. Satuan Lalu Lintas Polrestabes Bandung melakukan rekayasa jalur selama penutupan Jalan Asia Afrika berlangsung.
Sementara itu Sekretaris Daerah Jawa Barat H Iwa Karniwa yang hadir mewakili Gubernur Jawa Barat mengatakan peringatan KAA merupakan momen pewarisan semangat bagi generasi muda.
"KAA merupakan sebuah momen besar yang memberi inspirasi bagi Asia Afrika, dan semangat itu harus terus dipupuk dan dilestarikan di kalangan generasi muda Asia Afrika," kata Iwa Karniwa.
Menurut dia Semangat KAA dan Dasa Sila Bandung masih relevan dengan kondisi dunia saat ini, dan menjadi inspirasi bagi generasi muda. Ia mengapresiasi dan menyambut baik upaya maksimal yang telah dilakukan untuk tetap melestarikan dan mewariskan semangat KAA kepada generasi muda.
"Pewarisan semangat KAA harus terus dilakukan karena kiprah tokoh dan para founding father itu begitu besar dan berorientasi ke depan," katanya.
Kegiatan peringatan KAA lainnya digelar oleh Museum Konferensi Asia Afrika, salah satunya simulasi Sidang Umum PBB yang melibatkan pelajar dan mahasiswa. Peserta diperkenalkan dengan suasana sidang PBB dengan membahas tema-tema terkini.
kegiatan lainnya adalah diskusi "Bandung Spirit for Palestine, bincang dengan saksi sejarah KAA 1955, pemutaran film The Reflection of The Asian African Conference 1955, pameran diet kantong plastik, donor darah, Bandung Historica, Study Games 2016 serta pada 24 April menggelar senam bersama 3.000 pelajar di Kota Bandung.
Kegiatan pembukaan peringatan KAA tersebut berlangsung meriah dan melibatkan ribuan orang yang hadir di kawasan Gedung Merdeka, tempat penyelenggaraan KAA pada 17-24 April 1955.
Para duta besar negara sahabat itu duduk di podium kehormatan yang ditempatkan di Jalan Soekarno, atau yang dulunya kawasan Cikapundung Timur itu. Mereka duduk bersama Sekretaris Daerah Jawa Barat H Iwa Karniwa menyaksikan Parade Budaya Asia Afrika yang digelar sejak pagi hari.
Karnaval diawali dengan pasukan berkuda dari Batalyon Kavaleri Berkuda TNI-AD yang membawa 29 bendera negara pemrakarsa Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955.
Pasukan Kavaleri Berkuda juga merupakan pasukan yang membawa bendera pada saat penyelenggaraan konferensi yang menjadi inspirasi lahir dan merdekanya sejumlah negara Asia dan Afrika dari belenggu penjajahan.
Sedangkan bendera dari negara-negara peserta lainnya diusung oleh anggota Pramuka dari Kwartir Cabang Kota Bandung yang juga membawa Bendera Persatuan Bangsa Bangsa (PBB).
Peserta karnaval lainnya adalah ratusan anak usia diri dari Museum Kid Care Community, Picu Pacu Creative Children Indonesia, Gema Autis, Yayasan Mata Hati, Pendidikan Internasional Indonesia, Barongsay Tian Long King Fu, Paguyuban Sapedah Baheula serta Drum Band Canka Panorama.
Peserta parade mendapat apresiasi dari warga Kota Bandung yang hadir untuk menyaksikan peringatan KAA tersebut. Setahun lalu kawasan Jalan Asia Afrika dan Gedung Merdeka Kota Bandung menjadi pusat perhatian dunia saat menggelar peringatan ke-60 KAA yang dihadiri oleh sejumlah pemimpin negara dari Asia Afrika.
Parade berlangsung dengan pengamanan ketat dari aparat kepolisian dari Polrestabes Bandung di sepanjang Jalan Asia Afrika dan di Jalan Soekarno Kota Bandung. Selain itu Jalan Asia Afrika ditutup sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB atau selama kegiatan parade berlangsung.
Arus lalu lintas dialihkan ke jalur Jalan Dalemkaum. Satuan Lalu Lintas Polrestabes Bandung melakukan rekayasa jalur selama penutupan Jalan Asia Afrika berlangsung.
Sementara itu Sekretaris Daerah Jawa Barat H Iwa Karniwa yang hadir mewakili Gubernur Jawa Barat mengatakan peringatan KAA merupakan momen pewarisan semangat bagi generasi muda.
"KAA merupakan sebuah momen besar yang memberi inspirasi bagi Asia Afrika, dan semangat itu harus terus dipupuk dan dilestarikan di kalangan generasi muda Asia Afrika," kata Iwa Karniwa.
Menurut dia Semangat KAA dan Dasa Sila Bandung masih relevan dengan kondisi dunia saat ini, dan menjadi inspirasi bagi generasi muda. Ia mengapresiasi dan menyambut baik upaya maksimal yang telah dilakukan untuk tetap melestarikan dan mewariskan semangat KAA kepada generasi muda.
"Pewarisan semangat KAA harus terus dilakukan karena kiprah tokoh dan para founding father itu begitu besar dan berorientasi ke depan," katanya.
Kegiatan peringatan KAA lainnya digelar oleh Museum Konferensi Asia Afrika, salah satunya simulasi Sidang Umum PBB yang melibatkan pelajar dan mahasiswa. Peserta diperkenalkan dengan suasana sidang PBB dengan membahas tema-tema terkini.
kegiatan lainnya adalah diskusi "Bandung Spirit for Palestine, bincang dengan saksi sejarah KAA 1955, pemutaran film The Reflection of The Asian African Conference 1955, pameran diet kantong plastik, donor darah, Bandung Historica, Study Games 2016 serta pada 24 April menggelar senam bersama 3.000 pelajar di Kota Bandung.
Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: