Jakarta (ANTARA News) - Menko Polhukam Luhut Pandjaitan mengungkapkan, Presiden Joko Widodo meminta agar dilakukan penjajakan mengenai pengaman bersama untuk patroli di daerah rute dagang di laut dengan Malaysia dan Filipina.
"Presiden baru saja minta jajaki dengan Malaysia-Filipina untuk pengamanan bersama," kata Luhut seusai mengantar keberangkatan Presiden ke Eropa di Bandara Internasional Halim Perdanakususma, Jakarta, Minggu.
Luhut juga mengatakan militer Indonesia belum bisa masuk karena kontitusi Filipina harus minta persetujuan parlemen jika tentara asing masuk.
"Konstitusi Filipina tidak memungkinkan untuk itu (operasi gabungan militer), harus ada izin parlemen," jelasnya.
Luhut mengungkapkan bahwa saat ini pihak perusahaan tempat kerja WNI yang diculik kelompok bersenjata itu yang berada di Filipina.
"Sekarang kan perusahaan yang berangkat ke sana untuk lakukan negosiasi," katanya.
Luhut memperkirakan penculikan 14 WNI di Filipina seperti kasus di Somalia yang tidak ada aspek politik.
"Kita sedang identifikasi kelompok-kelompoknya, tapi (perkiraan) sementara kok aspek ekonominya yang menonjol di situ," katanya.
Menko Polhukam mengatakan belum yakin betul apakah ini murni kelompok Abu Sayyaf atau sempalan-sempalannya.
Luhut juga mengungkapkan telah melaporkan ke Presiden terkait tambahan empat WNI yang diculik.
"Ia betul, tadi sudah lapor Presiden, sekarang kita lagi monitor semua dengan cermat," katanya.
Presiden minta jajaki pengamanan bersama Malaysia dan Filipina
17 April 2016 10:10 WIB
Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: