Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR Oesman Sapta bersama Dewan Pimpinan dan Pengurus Pusat serta perwakilan daerah-daerah Kadin Indonesia, bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan berbagai hal.

Ketua Umum Kadin Eddy Ganefo menyampaikan hasil Musyawarah Nasional Kadin Indonesia 2015 serta visi dan misi dengan paradigma baru yang berorientasi ekonomi kerakyatan dengan melibatkan seluruh pengusaha kecil dan besar.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga menyampaikan beberapa hal antara lain soal deregulasi, yakni kebijakan-kebijakan mempermudah dunia usaha dan investasi, percepatan pembangunan infrastruktur yang sedang digenjot pemerintah, serta masalah pembangunan sumber daya manusia.

Seperti dilansir dari keterangan tertulis MPR, Sabtu, Presiden menjelaskan bahwa deregulasi harus terus menerus dibenahi karena sangat menghambat dunia usaha.

"Ada 42 ribu regulasi yang harus dipotong. Supaya kelancaran dunia usaha dan industri lebih cepat, pemerintah tengah melakukan deregulasi ke 13 berkaitan dengan bidang UMKM," katanya.

Di bidang infrastruktur, Presiden menyampaikan berbagai upaya telah dilakukan pemerintah, mulai dari pembangunan tol laut di Papua, infrastuktur di bidang perkeretaapian, dan berbagai infrastruktur untuk memudahkan konektifitas usaha melalui jalur laut, udara dan darat.

Di bidang Sumber Daya Manusia, Presiden mengakui memang belum sepenuhnya terjamah dengan baik. Presiden tengah mempersiapkan pembangunan SDM dengan berbagai pelatihan seperti yang dilakukan negara lain antara lain Jepang, Korea, Jerman dan berbagai negara maju lainnya. Dalam kesempatan itu, Presiden memotivasi para pengurus Kadin, untuk meningkatkan kemitraannya khususnya dengan pelaku UMKM dan memberdayakan daerah. "Kadin harus siap dengan kompetisi dan persaingan yang sehat untuk meningkatkan daya saing dan pengembangan usaha," katanya.

Presiden Jokowi berpesan, para pengusaha jangan menitikberatkan pada fasilitas untuk mengembangkan usahanya.

Menyikapi apa yang dipaparkan Presiden, Eddy Ganefo menyampaikan bahwa, yang pertama, Kadin Indonesia mendukung kebijakan yang diambil Presiden sebab sangat sesuai dengan visi Kadin Indonesia.

Kedua, lanjutnya, Kadin Indonesia berupaya menciptakan satu juta pengusaha baru (Mengingat persentase pengusaha di Indonesia hanya 1,65 persen pengusaha, idealnya Indonesia harus memiliki 2 persen pengusaha).

"Untuk itulah berbagai upaya kami lakukan, seperti melakukan pembinaan-pembinaan kepada pengusaha kecil dan menengah, melakukan berbagai pelatihan seperti Goes to Campuss kepada generasi muda agar termotivasi menjadi seorang pengusaha," katanya.

Beberapa hal lagi program pemerintah yang didukung Kadin Indonesia adalah upaya pemerintah menurunkan harga daging sapi dipasaran dan program sejuta rumah. Kadin Indonesia saat ini berupaya agar harga daging sapi yang saat ini tembus Rp100 ribu di pasaran menjadi turun sekitar Rp80 ribu.

Usai pertemuan dengan Presiden, Oesman Sapta yang juga sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia menyampaikan bahwa Kadin merupakan asosiasi yang mampu bekerja bersama mendukung pemerintah karena sejalan dengan program membangun perekonomian bangsa.

"Matahari cuma satu. Kadin pimpinan Eddy Ganefo ini diterima Presiden dan visinya ternyata sejalan dengan visi dan misi pemerintah. Saya harap akan sejalan dan seirama," kata Oesman Sapta.