Jakarta (ANTARA News) - Ge Yongxi, pembela terkenal para aktivis dan pemimpin gereja, digeruduk polisi setelah memposting pesan-pesan berkaitan dengan "Panama Papers" pada akun WeChat.

Pengacara hak-hak sipil terkenal di China ini ditangkap polisi setelah membagi-bagikan informasi mengenai "Panama Papers" di media sosial, kata kelompok HAM seperti dikutip The Guardian.

Ge Yongxi dijemput dari rumahnya di Foshan, kota di selatan China, Kamis tengah malam lalu oleh lima polisi berpakaian preman.

Kelompok pembela HAM China mengklaim bahwa penahanan Ge berkaitan dengan posting-posting online menyangkut "para pemimpin negara".

Polisi yang menangkap Ge telah menanyai aktivis ini apakah dia terlibat dalam penyebarluasan materi-materi dalam "Panama Papers".

Chen Jinxue, pengacaranya, berkata kepada Guardian bahwa Ge meyakini penahanan ini berkaitan dengan "Panama Papers".

"Menurut keluarganya, dia telah memposting sesuatu mengenai para pemimpin puncak (China) di akun WeChat-nya,” kata Chen.

China melarang diskusi apa pun mengenai "Panama Papers" yang di dalamnya menyebutkan keluarga delapan pemimpin senior Partai Komunis China telah menggunakan perusahaan rahasia di luar negeri untuk menyimpan kekayaannya.

Laman-laman internet China juga dilarang menyiarkan materi-materi perihal "Panama Papers".