Jakarta (ANTARA News)) - Bank Dunia mendorong akses internet untuk semua orang terutama guna mengatasi kesenjangan digital yaitu masih terdapat 4 triliun warga di seluruh dunia tanpa akses internet dan 90 persennya ada di negara-negara berkembang.

"Kita bisa dan harus menyediakan akses internet untuk semuanya," kata Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim, dalam keterangan tertulis yang diterima, di Jakarta, Jumat.

Dia memaparkan, pihaknya berfokus memperluas konektivitas digital dengan memberdayakan atmosfir teknologi komunikasi dan informasi menjadi lebih kompetitif dan ramah kepada sektor swasta, serta mendukung pengembangan landasan digital untuk e-pemerintahan.

Presiden Bank Dunia berpendapat bahwa kompetisi dalam sektor tersebut merupakan kunci untuk menurunkan harga, serta solusi berbagi infrastruktur bagi pelaku telekomunikasi dapat menurunkan biaya investasi, serta perpajakan yang adil juga membuat sektor itu dinamis dan menarik bagi investor.

Ia memaparkan, pihaknya menyoroti perpajakan sektor telekomunikasi karena banyak pemerintahan di negara berkembang yang saat ini memajaki pelaku sektor usaha tersebut relatif lebih tinggi daripada sektor jasa lainnya, sehingga pemerintahan tersebut dinilai perlu memastikan tingkat pajak yang lebih rasional.

Jim juga mendorong penggunaan dana jasa universal untuk mengembangkan ekonomi digital dan membawa layanan telekomunikasi ke area terpencil di berbagai belahan dunia.

Selain itu, ujar dia, banyak pemerintahan masih memiliki sistem teknologi informasi yang terfragmen dengan setiap kementerian atau lembaga secara terpisah menciptakan basis data mereka sendiri.

Grup Bank Dunia, lanjutnya, memiliki pengalaman operasional untuk membantu klien-pemerintah guna mengembangkan infrastruktur digital serta kebijakan, aturan dan pelengkap kelebagaan yang dibutuhkan untuk mendapatkan manfaat investasi digital.


"Melalui Kemitraan Pembangunan Digital yang kami miliki, kami dapat membantu memobilisasi sumber daya finansial dan bantuan teknik tambahan," katanya.

Jim berkeinginan melihat konektivitas internet mencapai seluruh penjuru dunia dan membuat teknologi digital sebagai kekuatan katalis untuk mengentaskan kemiskinan serta membagi kesejahteraan bersama.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informasi, Rudiantara, mengatakan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadikan sektor tersebut sebagai pengembang dalam perekonomian.

"Dulu TIK hanya layanan jasa TIK semata, sekarang telah menjadi pendukung pertumbuhan ekonomi," kata Menteri Komunikasi dan Informatika di Jakarta, Selasa (12/4).