Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah keluarga Palestina yang tinggal di sekitar Masjid Al Aqsa/ Al Haram Al Syarif menyerukan kepada, media, politisi dan para pejuang anti zionis untuk menentang pembangunan Taman Taurat di tempat suci tersebut.

Demikian pernyataan pers dari Kedutaan Besar Indonesia di Amman, Jordan, yang diterima di Jakarta, Kamis.

Menurut seorang warga Palestina, yang pernah mengikuti pelatihan pariwisata Kementerian Luar Negeri Indonesia pada 2015, Kasem Abu Daih, kelompok garis keras Yahudi selalu mengancam akan menghancurkan rumah penduduk Palestina untuk kepentingan proyek pembangunan taman tersebut dalam rangka "me-Yahudi-kan" Al-Aqsa.

Rakyat Palestina menyerukan agar masalah Al-Aqsa ini disiarkan kepada masyarakat internasional. Penentangan ini akan mendapatkan dukungan yang lebih masif usai Shalat Jumat besok (15/4).

Abu Daih menjelaskan, salah seorang warga yang rumahnya terancam untuk dihancurkan mengatakan pemerintah zionis Israel bermaksud mengusir mereka dari tanah dan rumah mereka untuk membangun taman umum dan taman Taurat.

Tindakan kekerasan dan pelanggaran hak-hak warga Palestina ini juga sudah dilaporkan oleh Menteri Luar Negeri Palestina, Riad Al Maliki kepada Komisioner Hak Asasi Manusia Organisasi Kerjasama Islam yang baru saja mengunjungi Ramallah.

Menlu Maliki mengatakan pemerintah Israel secara sistematis "me-Yahudi-kan" kota suci Yerusalem untuk melenyapkan identitas Arab dan Islam.

Dia menambahkan tentara Israel terus mempersempit dan melakukan pembatasan aktivitas warga Palestina, serta menggusur mereka dari kota suci untuk memperkuat kehadiran Yahudi di sana.

Selain itu, pemukim Yahudi terus menggempur Masjid Al-Aqsa di bawah perlindungan otoritas Israel.