Tabrakan kereta-truk di Medan tidak timbulkan korban
14 April 2016 22:10 WIB
ilustrasi Kecelakaan Perlintasan Kereta Api Petugas memasang garis polisi di lokasi tabrakan Kereta Api Doho jurusan Blitar - Surabaya dengan kendaraan roda empat di perlintasan kereta api Desa Gilang, Taman, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (14/4/16). Kecelakaan tersebut mengakibatkan empat orang meninggal dan dua orang mengalami luka serius. (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)
Medan (ANTARA News) - Manajemen PT Kereta Api Indonesia memastikan tidak ada korban jiwa dalam kasus ditabraknya kereta api pembawa crude palm oil dari Rantau Parapat menuju Pelabuhan Belawan oleh truk tangki pada Kamsi dinihari.
"Benar ada kecelakaan Kamis sekitar pukul 02.55 WIB di perlintasan kereta api Km 40-41 Medan-Tebing Tinggi atau di kawasan Pasar Bengkel, Perbaungan Serdang Bedagai.Tapi tidak ada korban jiwa," kata Humas Divre I Rapino Situmorang di Medan, Kamis.
Masinis Eko Setiawan tidak mengalami luka serius mEski 8 AS dan 13 roda kereta api anjlog sehingga sempat mengganggu kelancaran lalu lintas.
Hal sama juga dialami supir dan kernet truk tangki.
"Saya tegaskan, tabrakan, bukan kesalahan kereta api, karena kereta berjalan di relnya. Pengemudi yang tidak memperhatikan kereta melintas," katanya.
Menurut dia, mendapat laporan kecelakaan, pihak KAI dibantu petugas kepolisian terus melakukan upaya penarikan kereta api yang sudah keluar dari rel.
"Kamis siang, lalu lintas kereta api sudah kembali berjalan normal," katanya.
Menurut dia, belum tahu berapa kerugian KAI dengan terjadinya kecelakaan tersebut.
"Masih dihitung, Syukur CPO yang diangkut tidak tumpah," kata Rapino.
Rapino mengakui masih sering terjadi tabrakan antara kereta api dan angkutan lain yang merupakan kurangnya kehati-hatian pengemudi saat melintas di sekitar kawasan rel kereta api.
"Benar ada kecelakaan Kamis sekitar pukul 02.55 WIB di perlintasan kereta api Km 40-41 Medan-Tebing Tinggi atau di kawasan Pasar Bengkel, Perbaungan Serdang Bedagai.Tapi tidak ada korban jiwa," kata Humas Divre I Rapino Situmorang di Medan, Kamis.
Masinis Eko Setiawan tidak mengalami luka serius mEski 8 AS dan 13 roda kereta api anjlog sehingga sempat mengganggu kelancaran lalu lintas.
Hal sama juga dialami supir dan kernet truk tangki.
"Saya tegaskan, tabrakan, bukan kesalahan kereta api, karena kereta berjalan di relnya. Pengemudi yang tidak memperhatikan kereta melintas," katanya.
Menurut dia, mendapat laporan kecelakaan, pihak KAI dibantu petugas kepolisian terus melakukan upaya penarikan kereta api yang sudah keluar dari rel.
"Kamis siang, lalu lintas kereta api sudah kembali berjalan normal," katanya.
Menurut dia, belum tahu berapa kerugian KAI dengan terjadinya kecelakaan tersebut.
"Masih dihitung, Syukur CPO yang diangkut tidak tumpah," kata Rapino.
Rapino mengakui masih sering terjadi tabrakan antara kereta api dan angkutan lain yang merupakan kurangnya kehati-hatian pengemudi saat melintas di sekitar kawasan rel kereta api.
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: