Padang (ANTARA News) - Ombudsman Perwakilan Sumatera Barat, menilai selama pemantauan Ujian Nasional (UN) tingkat SLTA di Kota Padang pihaknya menemukan siswa membagi-bagi selebaran yang diduga kunci jawaban di depan umum.

"Kejadian itu kami saksikan di kawasan Simpang Haru, Kota Padang, beberapa siswa ada menyalin dan membagikan selebaran sebelum UN berlangsung," kata Kepala Ombudsman Perwakilan Sumatera Barat, Yunafri di Padang, Kamis.

Ia menjelaskan terlepas itu kunci jawaban atau bukan tapi gelagat beberapa siswa itu mengundang kecurigaan.

"Bahkan beberapa masyarakat yang menyaksikan kejadian itu mengaku sangat prihatin," tambahnya.

Setelah pihaknya melakukan pemantauan UN ke 10 sekolah di Kota Padang, ia pun menegaskan bahwa pelaksanaan UN di kota itu tidak berintegritas.

Ia menerangkan beberapa sekolah yang pantau itu diantaranya SMAN 10 Padang, SMAN 1 Padang, MAN 3 Padang, SMAN 12 Padang, SMAN 6 Padang, SMAN 4 Padang, SMKN 2 Padang, SMKN 6 Padang dan MAN 1 Padang.

Dan dari Sembilan sekolah itu pihaknya menemukan sebanyak 42 lembar jawaban UN.

"Dan khusus di SMAN 3 Padang kami tidak menemukan lembar jawaban UN namun kami menemukan seorang siswa yang tidak konsisten dengan melirik ke arah temannya," kata dia.

Ia menyebutkan kunci-kunci jawaban yang ditemukan ada yang dipegang oleh siswa, dibuang di tong sampah bahkan ditemukan siswa yang melihat kunci jawaban melalui telepon genggam.

Sementara itu, Eki (45) warga Kota Padang juga mengemukakan UN di Padang tidak berintegritas hal itu terkait adanya siswa yang membagi selebaran dan menyalinnya selebaran itu sebelum UN berlangsung.

"Kalau bukan kunci jawaban untuk apa siswa membagi dan menyalin selebaran itu, alangkah baiknya mereka dengan tertib masuk ruangan dan bersiap melaksanakan UN, ini harus jadi perhatian pemerintah," tambah dia.