Penjualan musik digital salip musik fisik
13 April 2016 11:31 WIB
Toko Musik Aquarius Tutup Pengunjung memilah berbagai macam kaset dan CD musik di toko Aquarius Mahakam, Jakarta, Sabtu (28/12). Jejaring toko kaset Indonesia yang berdiri sejak 1979 Aquarius Mahakam akan resmi ditutup mulai 31 Desember mendatang, akibat berkembangnya sistem penjualan karya musik digital dan juga pembajakan. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta (ANTARA News) - Memasuki era baru, untuk pertama kalinya penjualan musik digital dilaporkan menyalip penjualan album fisik.
Dikutip dari Digital Spy, penjualan digital melonjak 10,2 persen menyalip media fisik yang dipimpin oleh sejumlah penyanyi papan atas di antaranya Adele, Justin Bieber dan Taylor Swift.
The International Federation of the Phonographic Industry (IFPI) telah menyelesaikan studi terbaru yang menunjukkan bahwa musik digital mengambil 45 persen bagian dari kekayaan industri musik, sedangkan media fisik hanya 39 persen.
Hal tersebut, menurut IFPI, dikarenakan semakin banyaknya layanan musik, seperti Apple Music dan Tidal, selama setahun terakhir.
"Setelah dua dekade mengalami penurunan, 2015 menjadi tonggak sejarah untuk industri rekaman musik di mana pertumbuhan pendapatan terukur secara global. Konsumsi musik meledak, dan untuk pertama kalinya pendapatan digital menyalip pendapatan format fisik," kata bos IFPI Frances Moore.
"Hal ini mencerminkan industri yang telah disesuaikan dengan era digital dan muncul lebih kuat dan lebih cerdas," tambah dia.
Meski terjadi penurunan jumlah musik fisik, penjualan musik fisik menurun jauh lebih lambat pada 2015 dibandingkan tahun 2014.
Dikutip dari Digital Spy, penjualan digital melonjak 10,2 persen menyalip media fisik yang dipimpin oleh sejumlah penyanyi papan atas di antaranya Adele, Justin Bieber dan Taylor Swift.
The International Federation of the Phonographic Industry (IFPI) telah menyelesaikan studi terbaru yang menunjukkan bahwa musik digital mengambil 45 persen bagian dari kekayaan industri musik, sedangkan media fisik hanya 39 persen.
Hal tersebut, menurut IFPI, dikarenakan semakin banyaknya layanan musik, seperti Apple Music dan Tidal, selama setahun terakhir.
"Setelah dua dekade mengalami penurunan, 2015 menjadi tonggak sejarah untuk industri rekaman musik di mana pertumbuhan pendapatan terukur secara global. Konsumsi musik meledak, dan untuk pertama kalinya pendapatan digital menyalip pendapatan format fisik," kata bos IFPI Frances Moore.
"Hal ini mencerminkan industri yang telah disesuaikan dengan era digital dan muncul lebih kuat dan lebih cerdas," tambah dia.
Meski terjadi penurunan jumlah musik fisik, penjualan musik fisik menurun jauh lebih lambat pada 2015 dibandingkan tahun 2014.
Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: