Formula Satu setujui perubahan format kualifikasi
12 April 2016 00:07 WIB
Ilustrasi. Pebalap Formula Satu tim Mercedes Nico Rosberg asal Jerman (kanan) dan pebalap Formula Satu tim Mercedes asal Inggris Lewis Hamilton memimpin balapan di Grand Prix F1 Kanada di Sirkuit Gilles Villeneuve, Montreal, Minggu (8/6/14). (ANTARA FOTO/REUTERS/Chris Wattie)
London (ANTARA News) - Formula Satu, pada Senin, menyetujui keputusan untuk menghapus format baru kualifikasi dan kembali ke versi tahun lalu untuk putaran Grand Prix Tiongkok di Shanghai pada akhir pekan ini.
Federasi Automobil Internasional (FIA) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Dewan Olahraga Otomotif Dunia telah memilih untuk mendukung perubahan yang akan berlaku pada sisa kejuaraan.
"Format, di mana enam pebalap paling lambat dieliminasi pada dua sesi akhir kualifikasi pertama sebelum 10 pebalap di putaran akhir untuk Pole di Q3, akan kembali diterapkan saat putaran Grand Prix Tiongkok akhir pekan ini," katanya.
Tim Formula Satu dan penggemar menyatakan bahwa format eliminasi yang digunakan di dua balapan pertama di Australia dan Bahrain telah gagal.
Presiden FIA Jean Todt dan Bernie Ecclestone, yang mewakili pemegang hak komersial, awalnya mengesampingkan kembali ke format 2015 tetapi kemudian mundur setelah tim menyatakan bersatu menentang proposal kompromi.
(Uu.D011)
Federasi Automobil Internasional (FIA) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Dewan Olahraga Otomotif Dunia telah memilih untuk mendukung perubahan yang akan berlaku pada sisa kejuaraan.
"Format, di mana enam pebalap paling lambat dieliminasi pada dua sesi akhir kualifikasi pertama sebelum 10 pebalap di putaran akhir untuk Pole di Q3, akan kembali diterapkan saat putaran Grand Prix Tiongkok akhir pekan ini," katanya.
Tim Formula Satu dan penggemar menyatakan bahwa format eliminasi yang digunakan di dua balapan pertama di Australia dan Bahrain telah gagal.
Presiden FIA Jean Todt dan Bernie Ecclestone, yang mewakili pemegang hak komersial, awalnya mengesampingkan kembali ke format 2015 tetapi kemudian mundur setelah tim menyatakan bersatu menentang proposal kompromi.
(Uu.D011)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: