Presiden Jokowi tugaskan BUMN bantu sistem pergudangan bawang
11 April 2016 19:44 WIB
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) berbincang dengan petani bawang merah usai peluncuran program Sinergi Aksi untuk Ekonomi Rakyat di Desa Larangan, Brebes, Jawa Tengah, Senin (11/4/2016). (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menugaskan sejumlah BUMN untuk membantu sistem pergudangan bawang merah untuk mengatasi persoalan dalam rantai pemasaran komoditas tersebut.
Presiden Jokowi usai menghadiri Program Sinergi Aksi Ekonomi untuk Rakyat di Desa Luwung Ragi, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Senin sore mengatakan sistem pergudangan dibutuhkan dalam jumlah besar bagi komoditas bawang merah.
Presiden menilai, sistem pergudangan serupa itu hanya dapat dikerjakan oleh BUMN.
"Oleh karena itu kenapa saya tugaskan BUMN, BULOG, RNI, PPI, BGR untuk selesaikan ini. Kalau tidak sampai kapan pun tidak akan selesai. Ini tugas Pemerintah," ujar Presiden.
Presiden Joko Widodo mengunjungi lapak bawang yang berada di Desa Luwung Ragi, Brebes.
Presiden menjelaskan masalah yang dihadapi komoditas bawang selalu sama dari tahun ke tahun, bahkan masalahnya sudah terjadi selama puluhan tahun.
"Problemnya itu sama terus, saat seperti sekarang (bukan musim panen) harga untuk petani baik, ada sampai Rp30 ribu - Rp32 ribu, tapi saat musim panen raya 6 bulan, 7 bulan, 8 bulan harga jatuh, sampai Rp6 ribu - Rp7 ribu," ucap Presiden.
Situasi seperti ini, kata Presiden, harusnya dapat dikendalikan, misalnya melalui sistem pergudangan dan "coldstorage".
"Gudang paling mampu (menampung) 2 bulan, kalau coldstorage bisa 6 bulan. Persoalan-persoalan lapangan seperti ini dibutuhkan oleh rakyat. Ini yang mau kita selesaikan," ujar Presiden.
Presiden Jokowi usai menghadiri Program Sinergi Aksi Ekonomi untuk Rakyat di Desa Luwung Ragi, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Senin sore mengatakan sistem pergudangan dibutuhkan dalam jumlah besar bagi komoditas bawang merah.
Presiden menilai, sistem pergudangan serupa itu hanya dapat dikerjakan oleh BUMN.
"Oleh karena itu kenapa saya tugaskan BUMN, BULOG, RNI, PPI, BGR untuk selesaikan ini. Kalau tidak sampai kapan pun tidak akan selesai. Ini tugas Pemerintah," ujar Presiden.
Presiden Joko Widodo mengunjungi lapak bawang yang berada di Desa Luwung Ragi, Brebes.
Presiden menjelaskan masalah yang dihadapi komoditas bawang selalu sama dari tahun ke tahun, bahkan masalahnya sudah terjadi selama puluhan tahun.
"Problemnya itu sama terus, saat seperti sekarang (bukan musim panen) harga untuk petani baik, ada sampai Rp30 ribu - Rp32 ribu, tapi saat musim panen raya 6 bulan, 7 bulan, 8 bulan harga jatuh, sampai Rp6 ribu - Rp7 ribu," ucap Presiden.
Situasi seperti ini, kata Presiden, harusnya dapat dikendalikan, misalnya melalui sistem pergudangan dan "coldstorage".
"Gudang paling mampu (menampung) 2 bulan, kalau coldstorage bisa 6 bulan. Persoalan-persoalan lapangan seperti ini dibutuhkan oleh rakyat. Ini yang mau kita selesaikan," ujar Presiden.
Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: