Daud Yordan akan datang ke Uruguay lebih awal
11 April 2016 18:40 WIB
Daud Yordan Bertanding Di Uruguay. Petinju Daud Yordan memberikan keterangan jelang pertandingan di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (31/3). Daud Yordan akan melawan petinju Argentina Cristian Rafael Coria untuk memperebutkan sabuk juara WBA Lightweight International kelas ringan (61,2 kg) di Montevideo, Uruguay pada 4 Juni mendatang. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Semarang (ANTARA News) - Juara tinju kelas ringan (61,2 kilogram) WBO Asia Pasifik Daud Yordan direncanakan bakal melanjutkan latihan di Uruguay untuk persiapan pertarungan melawan petinju Argentina Cristian Rafael Coria di Radisson Victoria Plaza, Montevideo, Uruguay, 4 Juni 2016.
"Tiga minggu sebelum pertarungan, saya akan melanjutkan latihan di Uruguay," kata petinju dengan rekor bertarung 35 kali menang (24 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah ketika dihubungi dari Semarang, Jateng, Senin.
Menurut petinju Sasana Kayong Utara, Kalimantan Barat, dirinya datang ke Uruguay lebih awal untuk melakukan adaptasi dengan perbedaan waktu antara Indonesia dengan Uruguay.
Bahkan, lanjut dia, selama menjalani latihan di Bali sekarang ini dirinya juga sudah mulai menjalani adaptasi karena latihan dilaksanakan mulai malam hari yaitu pukul 23.00 WITA hingga menjelang subuh.
Seperti diketahui, petinju andalan Indonesia, Daud Yordan akan menghadapi petinju asal Argentina, Cristian Rafael Coria dalam memperebutkan predikat juara WBA Leightweight International kelas ringan (61,2 kg) di Montevideo, Uruguay, 4 Juni.
Pertandingan dengan titel "Battle in Uruguay" ini merupakan pertandingan lintas badan tinju dunia karena petinju asal Sasana Kayong Utara, Kalimantan Barat ini memegang predikat juara kelas ringan WBO Asia, Pasific dan Afrika.
"Kami tidak fanatik pada satu badan tinju dunia dan kami selalu mencari jalan terbaik untuk mengembangkan karir Daud. Sehingga, semua peluang akan kami rebut termasuk bertanding di Uruguay," kata promotor dari Mahkota Promotion, Raja Sapta Oktohari dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (31/3).
Sebagai juara WBO Asia Pasifik, kata dia, Daud Yordan juga membutuhkan tantangan baru di badan tinju WBA. Pemilihan ke WBA ini tidak lepas dari Mahkota Promotion selalui promotor untuk terus mengembangkan karir petinju berusia 28 tahun itu.
Bertandingnya petinju yang akrab dipanggi Cino di Uruguay ini juga merupakan hasil kerja sama antara Mahkota Promotion dengan Sampson Lewkowicz dari Sampson Boxing yang juga merupakan penata tanding internasional yang sebelumnya pernah digendeng oleh promotor pimpinan Raja Sapta Oktohari itu.
"Kami bekerja sama dengan Sampson Boxing yang dulu telah terbukti membantu Chris John mempertahankan gelarnya. Kerja sama ini juga menunjukkan komitmen Sampson Boxing untuk mengembalikan kejayaan tinju Indonesia," kata pria yang akrab dipanggil Okto itu.
Cristian Rafael Coria yang dijuluki El Zorro ini memiliki rekor bertarung 24 kali menang (sembilan di antaranya dengan KO) kalah empat kali dan seri dua kali. Petinju Argentina ini sekarang berusia 33 tahun (kelahiran 2 September 1982). Sementara itu Daud Yordan kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat, 10 Juni 1987 ini memiliki rekor bertarung 35 kali menang (24 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah.
Pertarungan melawan petinju Argentina ini bukan yang pertama bagi Daud Yordan karena sebelumnya yang bersangkutan juga sudah pernah melawan petinju Argentina yaitu Daniel Eduardo Brizuela di Australia, 6 Juli 2013. Pada pertarungan yang dimenangkan oleh Daud Yordan tersebut dalam rangka perebutan gelar juara dunia kelas ringan IBO.
Daud Yordan mengakui bahwa Cristian Rafael Coria dari Argentina yang akan dihadapi pada pertarungan di Radisson Victoria Plaza, Montevideo, Uruguay, 4 Juni 2016, merupakan petinju yang bagus. "Saya memang sudah melihat dan mempelajari rekaman pertarungan dia (Cristian Rafael Coria) tetapi belum begtu banyak. Saya lihat dia petinju yang bagus," katanya.
Menurut dia, petinju Argentina itu memiliki pukulan yang komplit ini yang harus diwaspadai. "Dia (Cristian Rafael) merupakan petinju yang bagus dan saya yang harus ekstra saat menghadapi dia," katanya menegaskan.
"Tiga minggu sebelum pertarungan, saya akan melanjutkan latihan di Uruguay," kata petinju dengan rekor bertarung 35 kali menang (24 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah ketika dihubungi dari Semarang, Jateng, Senin.
Menurut petinju Sasana Kayong Utara, Kalimantan Barat, dirinya datang ke Uruguay lebih awal untuk melakukan adaptasi dengan perbedaan waktu antara Indonesia dengan Uruguay.
Bahkan, lanjut dia, selama menjalani latihan di Bali sekarang ini dirinya juga sudah mulai menjalani adaptasi karena latihan dilaksanakan mulai malam hari yaitu pukul 23.00 WITA hingga menjelang subuh.
Seperti diketahui, petinju andalan Indonesia, Daud Yordan akan menghadapi petinju asal Argentina, Cristian Rafael Coria dalam memperebutkan predikat juara WBA Leightweight International kelas ringan (61,2 kg) di Montevideo, Uruguay, 4 Juni.
Pertandingan dengan titel "Battle in Uruguay" ini merupakan pertandingan lintas badan tinju dunia karena petinju asal Sasana Kayong Utara, Kalimantan Barat ini memegang predikat juara kelas ringan WBO Asia, Pasific dan Afrika.
"Kami tidak fanatik pada satu badan tinju dunia dan kami selalu mencari jalan terbaik untuk mengembangkan karir Daud. Sehingga, semua peluang akan kami rebut termasuk bertanding di Uruguay," kata promotor dari Mahkota Promotion, Raja Sapta Oktohari dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (31/3).
Sebagai juara WBO Asia Pasifik, kata dia, Daud Yordan juga membutuhkan tantangan baru di badan tinju WBA. Pemilihan ke WBA ini tidak lepas dari Mahkota Promotion selalui promotor untuk terus mengembangkan karir petinju berusia 28 tahun itu.
Bertandingnya petinju yang akrab dipanggi Cino di Uruguay ini juga merupakan hasil kerja sama antara Mahkota Promotion dengan Sampson Lewkowicz dari Sampson Boxing yang juga merupakan penata tanding internasional yang sebelumnya pernah digendeng oleh promotor pimpinan Raja Sapta Oktohari itu.
"Kami bekerja sama dengan Sampson Boxing yang dulu telah terbukti membantu Chris John mempertahankan gelarnya. Kerja sama ini juga menunjukkan komitmen Sampson Boxing untuk mengembalikan kejayaan tinju Indonesia," kata pria yang akrab dipanggil Okto itu.
Cristian Rafael Coria yang dijuluki El Zorro ini memiliki rekor bertarung 24 kali menang (sembilan di antaranya dengan KO) kalah empat kali dan seri dua kali. Petinju Argentina ini sekarang berusia 33 tahun (kelahiran 2 September 1982). Sementara itu Daud Yordan kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat, 10 Juni 1987 ini memiliki rekor bertarung 35 kali menang (24 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah.
Pertarungan melawan petinju Argentina ini bukan yang pertama bagi Daud Yordan karena sebelumnya yang bersangkutan juga sudah pernah melawan petinju Argentina yaitu Daniel Eduardo Brizuela di Australia, 6 Juli 2013. Pada pertarungan yang dimenangkan oleh Daud Yordan tersebut dalam rangka perebutan gelar juara dunia kelas ringan IBO.
Daud Yordan mengakui bahwa Cristian Rafael Coria dari Argentina yang akan dihadapi pada pertarungan di Radisson Victoria Plaza, Montevideo, Uruguay, 4 Juni 2016, merupakan petinju yang bagus. "Saya memang sudah melihat dan mempelajari rekaman pertarungan dia (Cristian Rafael Coria) tetapi belum begtu banyak. Saya lihat dia petinju yang bagus," katanya.
Menurut dia, petinju Argentina itu memiliki pukulan yang komplit ini yang harus diwaspadai. "Dia (Cristian Rafael) merupakan petinju yang bagus dan saya yang harus ekstra saat menghadapi dia," katanya menegaskan.
Pewarta: Hernawan Wahyudono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: