Makassar (ANTARA News) - Empat perwira menengah dan satu bintara Direktorat Narkoba Polda Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, berdasarkan hasil tes urine secara mendadak, positif mengandung zat adiktif di dalam urine masing-masing.
"Barusan ini hasilnya sudah keluar dan ada lima orang yang positif urinennya mengandung zat adiktif," ujar Kepala Bidang Humas Polda Sulselbar, Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera, di Makassar, Senin.
Mereka adalah Komisaris Polisi Am (53), Komisaris Polisi Bas (50), Komisaris Polisi Jaw (51), Komisaris Polisi Dar (44), dan satu orang Bintara berpangkat Aipda Jul (40).
Mangera mengatakan, kelima orang ini akan didalami perannya masing-masing.
"Ini sangat parah karena yang terbukti urinenya mengandung zat adiktif itu semuanya dari Direktorat Narkoba. Ini akan didalami lebih lanjut," katanya. Satuan dimana mereka bertugas --Direktorat Narkoba-- justru merupakan penjuru pemberantasan peredaran dan pemakaian narkoba.
Substansi adiktif yang dia maksud itu adalah benzodiazepin (BZO), amfetamin, dan metamfemina.
BZO sendiri masuk golongan berkhasiat anxiolitik, hipnotik, pengendur otot, dan anti-konvulsif yang dipakai untuk penanganan kecemasan dan insomnia. Beberapa benzodiazepin mempunyai khasiat hipnotik dan anxiolitik.
"Untuk benzodiasepin ini, masih akan didalami, apakah karena kandungan obat batuk atau obat lainnya. Makanya, akan diperiksa lebih lanjut lagi," katanya.
Komisaris Polisi Dar dan Ajun Inspektur Dua Jul diketahui morfinis sehingga diputuskantidak perlu lagi dilakukan tes lanjutan karena narkoba jenia golongan satu.
Empat perwira menengah Direktorat Narkoba Polda Sulselbar positif narkoba
11 April 2016 17:39 WIB
Dokumentasi polisi mengikuti tes urine di Markas Polres Kediri Kota, Jawa Timur, Rabu (25/9). (ANTARA FOTO/Rudi Mulya)
Pewarta: Muh Hasanuddinanuddin
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016
Tags: