Lampung Tengah (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mendorong Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak gentar menghadapi tudingan keterlibatan dalam kasus korupsi pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras dan suap proyek reklamasi pantai utara.

"Kalau salah, ya akui salah. Kalau memang posisi dia benar, ya lawan saja," ujarnya saat ditemui setelah menerima gelar kehomatan adat Lampung di Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah, Minggu.

Ia juga menyarankan gubernur yang bakal didukung Partai Nasdem dalam Pilkada DK Jakarta 2017 itu menjawab tudingan itu secara hukum.

"Hadapi sesuai dengan pranata hukum yang berlaku. Saya saja pernah dituduh korupsi," kata Paloh merujuk suap yang dilakukan Gubernur nonaktif Sumatra Utara Gatot Pujo Nugroho terhadap petinggi Partai Nasdem Rio Capella tersebut.

Dalam kesempatan itu, dia juga mengomentari rencana perombakan kabinet di bawah pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Yang paling tahu persis kapan reshuffle (perombakan kabinet) dilakukan itu ya Presiden. Dia yang punya hak prerogatif," ujar politikus kelahiran Aceh tersebut.

Terkait rencana perombakan kabinet tersebut, Paloh juga mengaku belum dipanggil Presiden Jokowi. "Demikian pula, saya belum ada pembicaraan dengan partai lain soal reshuffle karena saya sendiri masih sibuk ke luar daerah terus," ujarnya.

Di Kabupaten Lampung Tengah selain menjalani ritual penobatan dirinya sebagai tokoh adat bergelar Suttan Nata Negara, Paloh juga menggelar panen raya bersama para petani dan melantik jajaran DPW Partai Nasdem Provinsi Lampung.