Wisata Botubarani ditutup sementara akibat hiu terluka
10 April 2016 19:40 WIB
Warga menyentuh mulut Hiu paus (whale shark) di Desa Botubarani, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Sabtu (9/4/2016). Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) bersama komunitas di Gorontalo mengimbau warga yang berkunjung di lokasi penampakan Hiu paus untuk tidak menyentuh hewan tersebut karena dapat melukai dan mengakibatkan stres. (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)
Gorontalo (ANTARA News) - Obyek wisata di Desa Botubarani, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, ditutup sementara akibat kondisi hiu yang diduga stress dan terluka.
Keputusan itu ditempuh warga dan pemerintah daerah setelah ledakan jumlah pengunjung dalam dua hari terakhir.
"Kemungkinan lokasi ini akan ditutup sampai tiga hari, untuk mempersiapkan zonasi khusus dengan memasang pembatasnya. Ini adalah langkah yang efektif karena proteksi terhadap hiu harus dilakukan sesegera mungkin," kata Wakil Ketua POSSI Wawan Iko di Gorontalo, Minggu.
Menurutnya penutupan lokasi untuk memberi ruang nyaman bagi hiu yang mengalami luka, serta untuk memberi kesempatan kepada warga dan nelayan setempat mempersiapkan fasilitas wisata.
"Selain infrastruktur pariwisata, edukasi terhadap warga terkait pelestarian kehidupan hiu harus diberikan terlebih dahulu," imbuhnya.
Sementara itu Gubernur Gorontalo Rusli Habibie yang berkunjung ke Botubarani, Minggu sore, menyatakan mulai Senin pagi tidak boleh ada aktivitas pengunjung baik yang berperahu, snorkeling dan penyelaman.
"Dinas terkait akan membuat zonasi atau batas bagi pengunjung dan perahu, agar tidak bersentuhan langsung hiu. Saya tadi lihat sendiri hiunya sudah luka, aset berharga ini bisa kabur jika kita tidak menjaganya," ungkap Rusli.
Berdasarkan pantauan, jumlah pengunjung dalam dua hari terakhir mencapai ratusan orang.
Puluhan perahu dan kapal membawa pengunjung berada pada titik yang sama dan bebas memberi makan serta bersentuhan langsung dengan hiu paus.
Bahkan sejumlah pengunjung memeluk, menunggangi, bahkan memukul hiu karena panik didekati hewan tersebut.
Keputusan itu ditempuh warga dan pemerintah daerah setelah ledakan jumlah pengunjung dalam dua hari terakhir.
"Kemungkinan lokasi ini akan ditutup sampai tiga hari, untuk mempersiapkan zonasi khusus dengan memasang pembatasnya. Ini adalah langkah yang efektif karena proteksi terhadap hiu harus dilakukan sesegera mungkin," kata Wakil Ketua POSSI Wawan Iko di Gorontalo, Minggu.
Menurutnya penutupan lokasi untuk memberi ruang nyaman bagi hiu yang mengalami luka, serta untuk memberi kesempatan kepada warga dan nelayan setempat mempersiapkan fasilitas wisata.
"Selain infrastruktur pariwisata, edukasi terhadap warga terkait pelestarian kehidupan hiu harus diberikan terlebih dahulu," imbuhnya.
Sementara itu Gubernur Gorontalo Rusli Habibie yang berkunjung ke Botubarani, Minggu sore, menyatakan mulai Senin pagi tidak boleh ada aktivitas pengunjung baik yang berperahu, snorkeling dan penyelaman.
"Dinas terkait akan membuat zonasi atau batas bagi pengunjung dan perahu, agar tidak bersentuhan langsung hiu. Saya tadi lihat sendiri hiunya sudah luka, aset berharga ini bisa kabur jika kita tidak menjaganya," ungkap Rusli.
Berdasarkan pantauan, jumlah pengunjung dalam dua hari terakhir mencapai ratusan orang.
Puluhan perahu dan kapal membawa pengunjung berada pada titik yang sama dan bebas memberi makan serta bersentuhan langsung dengan hiu paus.
Bahkan sejumlah pengunjung memeluk, menunggangi, bahkan memukul hiu karena panik didekati hewan tersebut.
Pewarta: Debby Hariyanti Mano
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016
Tags: