PPP optimistis capai tiga besar pemilu 2019
10 April 2016 14:47 WIB
Ketua Umum PPP terpilih Romahurmuziy menyampaikan pidato politik saat penutupan Muktamar VIII PPP 2016 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Minggu (10/4/2016). Dalam pidato poltiknya Romahurmuziy menargetkan PPP meraih posisi tiga besar dalam pemilihan umum 2019. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan periode 2016-2021 Romahurmuziy atau Romi optimistis partainya bisa mencapai target tiga besar dalam agenda pemilihan umum tahun 2019.
"Kita sangat percaya diri, karena melihat antusiasme peserta dibandingkan muktamar-muktamar sebelumnya. Di sini lebih dari 4.000, padahal mestinya hanya sekitar 1.600," tutur Romi usai penutupan Muktamar VIII di Jakarta, Minggu siang.
Menurut Romi, target partai berlambang Kabah itu juga bukan keputusan yang terlalu ambisius karena pernah mengalami capaian itu pada waktu lampau.
Dia menjelaskan, target pada Pemilu 2019 itu bisa disebut ambisius bila PPP belum pernah menduduki posisi tiga besar dalam pemilihan umum sebelumnya.
"Sejak tahun 1977 hingga 2004, PPP kan selalu tiga besar. Oleh karena itu target tiga besar di 2019 tidak ambisius," ujar Romi menambahkan.
Sehubungan dengan optimisme tersebut, Romi berpendapat setiap upaya islah dimana pun pasti menghasilkan energi lebih besar dan dirinya yakin islah yang telah dilaksanakan PPP mampu mengubah kondisi partai dari negatif menjadi lebih positif.
"Dengan mengubah partai menjadi positif dibanding sebelumnya, pasti PPP bisa menjadi leading party di pemilu 2019," katanya.
Sehubungan dengan terpilihnya sebagai ketua umum PPP yang baru, Romi mengatakan bahwa apa yang telah didapatnya bukanlah sebuah jabatan partai.
Melainkan sebuah jabatan publik karena dipilih melalui jalur aklamasi, yang dinilainya serupa dengan apa yang dilakukan sahabat nabi pada masa kekhalifahan Islam.
"Semoga kami bisa menciptakan PPP sebagai partai yang berkarakter, yang bisa maju dan mencapai target untuk kepentingan bersama dan masyarakat," katanya.
Romi resmi terpilih menjadi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk periode kepengurusan 2016-2021 tanpa melalui pemungutan suara atau secara aklamasi.
Dalam pemilihan yang dilangsungkan dalam kegiatan Muktamar VIII di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Sabtu, sebanyak 1.062 anggota PPP menyatakan setuju Romi memimpin partai berlambang Kakbah tersebut.
Walaupun sempat berjalan alot, proses pemilihan yang dimulai usai agenda penentuan mekanisme pemilihan ketua umum itu berjalan lancar dan aman sejak berlangsung pada siang hingga sore hari.
"Kita sangat percaya diri, karena melihat antusiasme peserta dibandingkan muktamar-muktamar sebelumnya. Di sini lebih dari 4.000, padahal mestinya hanya sekitar 1.600," tutur Romi usai penutupan Muktamar VIII di Jakarta, Minggu siang.
Menurut Romi, target partai berlambang Kabah itu juga bukan keputusan yang terlalu ambisius karena pernah mengalami capaian itu pada waktu lampau.
Dia menjelaskan, target pada Pemilu 2019 itu bisa disebut ambisius bila PPP belum pernah menduduki posisi tiga besar dalam pemilihan umum sebelumnya.
"Sejak tahun 1977 hingga 2004, PPP kan selalu tiga besar. Oleh karena itu target tiga besar di 2019 tidak ambisius," ujar Romi menambahkan.
Sehubungan dengan optimisme tersebut, Romi berpendapat setiap upaya islah dimana pun pasti menghasilkan energi lebih besar dan dirinya yakin islah yang telah dilaksanakan PPP mampu mengubah kondisi partai dari negatif menjadi lebih positif.
"Dengan mengubah partai menjadi positif dibanding sebelumnya, pasti PPP bisa menjadi leading party di pemilu 2019," katanya.
Sehubungan dengan terpilihnya sebagai ketua umum PPP yang baru, Romi mengatakan bahwa apa yang telah didapatnya bukanlah sebuah jabatan partai.
Melainkan sebuah jabatan publik karena dipilih melalui jalur aklamasi, yang dinilainya serupa dengan apa yang dilakukan sahabat nabi pada masa kekhalifahan Islam.
"Semoga kami bisa menciptakan PPP sebagai partai yang berkarakter, yang bisa maju dan mencapai target untuk kepentingan bersama dan masyarakat," katanya.
Romi resmi terpilih menjadi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk periode kepengurusan 2016-2021 tanpa melalui pemungutan suara atau secara aklamasi.
Dalam pemilihan yang dilangsungkan dalam kegiatan Muktamar VIII di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Sabtu, sebanyak 1.062 anggota PPP menyatakan setuju Romi memimpin partai berlambang Kakbah tersebut.
Walaupun sempat berjalan alot, proses pemilihan yang dimulai usai agenda penentuan mekanisme pemilihan ketua umum itu berjalan lancar dan aman sejak berlangsung pada siang hingga sore hari.
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: