Bandung (ANTARA News) - Tempat pertandingan cabang olahraga bulu tangkis dan tarung derajat PON XIX/2016 Jabar dipastikan pindah menyusul progres pembangunan GOR Bandung yang sedianya akan digunakan kemungkinan tidak rampung sesuai jadwal.

"Hasil rapat terakhir, diputuskan pertandingan cabang bulu tangkis dan tarung derajat yang sebelumnya digelar di GOR Bandung dipindahkan ke tempat lain," kata Sekretaris Umum Panitia Besar PON XIX/Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV/2016 Jabar Ahmad Hadadi di Bandung, Jumat.

Ia menyebutkan cabang bulu tangkis akan dipindahkan ke GOR Bima di Kota Cirebon, sedangkan tarung derajat dipindahkan ke GOR Futsal di Kompleks Institut Teknologi Bandung (ITB) Jatinangor.

Selain kedua cabang olahraga itu, pemindahan lokasi juga untuk cabang menembak nomor pertandingan berburu yang dipindahkan dari kawasan Brigif 15 Kujang ke kawasan Lanud Sulaeman Kabupaten Bandung.

"Pemindahan lokasi pertandingan itu sudah pasti, tentunya kita akan melakukan koordinasi untuk perubahan bidang akomodasi dan transportasinya," kata Ahmad Hadadi.

Pemindahan pertandingan cabang olahraga bulutangkis dan tarung derajat yang diputuskan PON XIX/2016 merupakan jawaban selama ini terkait kondisi GOR Bandung yang tidak kunjung tuntas.

Padahal, GOR itu sebelumnya ditargetkan rampung pada Desember 2016. Saat ini PB PON XIX/2016 akan menunggu Surat Keputusan PB PON XIX/2016 terkait pemindahan tempat pertandingan itu.

"Terkait pembangunan GOR Bandung, PB PON XIX/2016 tidak bisa berbuat banyak karena itu milik Pemkot Bandung dan pembangunannya oleh pemerintah daerah setempat. PB PON hanya sebagai pengguna, sehingga keputusan ini dilakukan untuk yang terbaik," kata Hadadi.

Sementara itu GOR Bima di Kota Cirebon kondisinya cukup representatif dan siap untuk digunakan ajang PON. Hal sama dialami GOR ITB. Pertandingan tarung derajat baru akan dimulai setelah cabang futsal tuntas digelar.

Ia mengakui, pemindahan tiga cabang olahraga itu berimbas kepada akomodasi dan transportasi atlet yang dipastikan harus memindahkan alokasi ke tempat yang baru. Padahal sebelumnya pihak Bidang Akomodasi dan transportasi PON telah menetapkan hotel untuk atlet, ofisial dan panitia pertandingan cabang itu.

"Untuk futsal mungkin tak banyak perubahan, ditempatkan di kawasan Jalan Pasteur karena untuk menuju Jatinangor bisa menggunakan Tol Purbaleunyi. Namun untuk bulu tangkis harus memindahkan hotel dan juga mengatur ulang sistem transportasi di Cirebon," kata Hadadi.

Sementara itu PB PON menggelar evaluasi persipan PON XIX/2016 yang diikuti oleh sejumlah bidang dan koordinator lapangan. Dalam evaluasi itu dibahas juga progres dan kendala yang dihadapi.

Menurut Hadadi ada beberapa kendala yang dihadapi, namun sebagian masih dalam tahap administrasi. Kendala itu menjadi fokus dari setiap bidang PB PON XIX/2016. Salah satunya koordinasi dan gerakan yang telah dilakukan oleh Sub PB PON XIX/2016 di 15 kabupaten/kota yang akan menjadi tuan rumah pertandingan.

Pada kesempatan itu juga diputuskan pelaksanaan Chef de Mission (CdM) Meeting Peparnas XV/2016 akan digelar pada 20-22 April 2016 di Bandung.

"CdM meeting Peparnas itu menjadi yang terakhir, termasuk CdM Meeting PON XIX/2016 juga terakhir Maret lalu, sehingga semuanya akan disosialisasikan pada ajang itu," kata Hadadi menambahkan.