Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membantah Sunny Tanuwidjaja sebagai staf pribadinya.

“Saya nggak ada staf pribadi,” kata dia di Jakarta, Jumat (8/4).

Menurut Ahok, Sunny banyak berdiskusi dengan dirinya dan memberi masukan politik karena mempunyai latar di bidang tersebut.

Sunny, menurut Ahok, sedang menulis disertasi berkaitan dengan gaya berpolitik dirinya.

Ia mengatakan, seperti Sunny, ada juga anak magang yang sedang menyusun skripsi maupun tesis.

Ia mengatakan Sunny mengetahui soal reklamasi karena kerap mengikuti pertemuan dengan pengusaha reklamasi dan melihat respon mereka terhadap dirinya.

“Sunny tahu benar saya keras kepala,” kata Ahok.

Menurut Ahok, pembahasan kala itu adalah para pengusaha meminta harga tanah di pulau reklamasi senilai Rp 1-2 juta per meter.

Ahok menolaknya dengan alasan nilai akan turun karena Nilai Jual Objek Pajak naik sehingga ia meminta penghitungan berdasarkan NJOP.

Ahok menyatakan rapat terbuka dan diunggah ke YouTube.

Nama Sunny muncul karena pihak tersangka dugaan kasus suap reklamasi Teluk Jakarta Mohamad Sanusi menyebut nama Sunny yang mengatur pertemuan.

Ahok mengatakan biar KPK yang membuktikan dugaan tersebut.

“KPK kalau butuh penjelasan Sunny, dia panggil pasti. Buktikan saja,” kata dia.